Aray Daulay Meninggal Karena Infeksi Paru-paru, Cek Benjolan di Sekitar Leher, Ketiak Sampai Perut!

By Shevinna Putti Anggraeni, Jumat, 28 September 2018 | 13:41 WIB
Aray Daulay Meninggal Karena Infeksi Paru-paru, Cek Benjolan di Sekitar Tubuh (instagram)

Nakita.id - Kabar duka dari vokalis dan gitaris Aray Daulay yang pernah menjadi personel band Steven & Coconut Treez meninggal dunia pada Jum'at (28/9/18) pukul 01.30 di Bali.

Kabar duka meninggalnya Aray Daulay itu disampaikan oleh pengamat musik Adib Hidayat melalui akun Facebook-nya.

"Berita duka cita, telah berpulang sahabat kita musisi Aray Daulay, Jum'at 28 September 2018 pukul 01.30 di Bali," tulis Adib.

Baca Juga : Musisi Ini Meninggal Karena Infeksi Paru-paru, Orang Seperti Ini Berisiko Tinggi Terkena Juga!

Adib mengatakan Aray Daulay meninggal karena infeksi paru-paru.

Sebelum meninggal, Aray Daulay juga sempat mengeluh kesakitan dan pingsan di Kamar Kos.

Meninggalnya musisi Aray Daulay karena infeksi paru-paru ini pun membuat masyarakat mencari tahu tentang penyakit yang merenggut nyawa ini.

Ternyata pertanda seseorang menderita infeksi paru-paru ini bisa diperhatikan dari benjolan di sekitar tubuh akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

Pembengkakan kelenjar getah bening sering menimbulkan kecemasan dan tanda tanya.

Hal yang membuat sseorang cemas dan bertanya-tanya karena pembengkakan tersebut sebagai pertanda gejala penyakit ganas atau semacamnya.

Baca Juga : Jenazah Kakak Syahrini Menangis Dengar Lantunan Doa Ustaz Abdul Somad

Melansir Kompas.com, kelenjar getah bening merupakan salah satu organ vital yang menjadi bagian dari sistem pertahanan atau kekebalan tubuh.

Tubuh memiliki kurang lebih 600 kelenjar getah bening.

Hanya di beberapa tempat kelenjar bisa dikenali dengan mudah dan bisa diraba, yakni di leher, ketiak, lipatan paha, panggul, dan perut.

Fungsi kelenjar getah bening adalah sebagai tempat penyaringan antigen atau protein asing dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya.

Kelenjar ini ibarat pos penjagaan yang akan menjaring dan mendeportasi pendatang yang mengancam kesehatan tubuh.

Seseorang bisa mendeteksi adanya gangguan dan masalah kesehatan ketika kelenjar getah bening mengalami pembengkakan

Pembengkakan atau benjolan bukan selalu mengartikan seseorang menderita kanker.

Baca Juga : Selain Rumah 69 Pilar di Jakarta, Ashanty dan Anang Juga Punya Rumah Mewah di Bali!

Bisa jadi pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, karena itu jangan langsung khawatir berlebihan.

"Padahal tidak semua pembengkakan berarti kanker, tapi bisa jadi karena penyebab lain," kata Asrul Harsal, Dokter Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Dharmais Jakarta.

Salah satu penyakit yang bisa terdeteksi dari pembengkakan kelenjar getah bening ini adalah infeksi paru-paru seperti yang diderita Aray Daulay.

Selain itu, benjolan kelenjar getah bening bisa disebabkan infeksi akut di bagian tubuh lain seperti, sakit gigi dan radang telinga, atau infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas.

Ada juga penyebab lain, yakni infeksi kronis yang umumnya terjadi karena beberapa penyakit seperti tuberkulosis (TBC), penyakit seksual dan infeksi paru-paru seperti Aray Daulay.

Khusus infeksi akut biasanya dikaitkan dengan penyakit yang datang tiba-tiba dengan jangka waktu pendek.

Sedangkan infeksi kronis terjadi dari gangguan penyakit yang telah berlangsung lama.

Baca Juga : Sang Kakak Meninggal, Rencana Syahrini Menikah dalam Waktu Dekat Ditunda, Sampai Kapan?

"Infeksi menyebabkan pembengkakan dan kemerahan di tempat kelenjar getah bening berada, demam, dan nyeri," kata Asrul

Pembengkakan kelenjar akibat jenis ini akan kempes seiring membaiknya, bagian tubuh yang terkena infeksi.

Tapi bengkak kalau lebih dari satu sentimeter, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Meski benjolan kelenjar getah bening tak selalu pertanda kanker, tapi bisa juga hal tersebut terjadi.

Tetapi, khusus penentuan seseorang menderita kanker perlu melalui tahapan pemeriksaan lengkap.

Artinya tidak bisa seseorang dinyatakan kanker hanya melihat secara kasat mata, salah satunya hanya dengan melihat benjolan getah bening itu.

Karena itu seseorang perlu memeriksakan diri ke dokter jika memiliki benjolan getah bening yang sering terjadi atau tidak hilang-hilang.