Gempa Tsunami Palu: Sistim Komunikasi Masih Terputus, Menko Polhukam Perintahkan Perbaiki 5 Gardu Induk

By Riska Yulyana Damayanti, Sabtu, 29 September 2018 | 09:31 WIB
Akibat gempa besar di Donggala, para pasien berhamburan keluar rumah sakit (Junaedi/ Kompas.com)

Nakita.id - Kabar terkini dari gempa dan Tsunami Palu - Donggala di antaranya sistem komunikasi yang belum berjalan dengan baik dan kebutuhan listrik masih banyak yang padam.

Hasilnya aktivitas seperti komunikasi pun menjadi terhambat seperti yang dirasakan oleh salah seorang warga bernama Yanti asal Donggala namun kini tinggal di Bandung.

Katanya, setelah gempa yang terjadi pada pukul 14.00 WIB ia masih bisa melakukan komunikasi dengan keluarga.

Baca Juga : Mulai dari Gempa di NTT Hingga Gempa di Sulawesi Tengah, Ternyata Sudah Diramalkan Sebelumnya Oleh Peneliti

Namun setelah sekitar pukul 17.00 waktu setempat, Yanti hanya bisa melakukan pembicaraan dengan keluarganya hanya lima detik lalu komunikasi terputus.

Kini Yanti hanya mengetahui kondisi keluarganya yang mengungsi di tempat yang tinggi namun untuk kondisi terakhir keluarganya ia belum bisa mengetahui lantaran terputusnya listrik dan komunikasi.

Yanti berharap ia akan segera bisa menghubungi keluarga dan bisa mengetahui kabar terkini keluarganya.

Baca Juga : Setelah Teror Mistis di Rumahnya, Kini Kantor Ruben Onsu Juga Keadatangan Orang yang Menabur Bunga Hingga Tanah Kuburan

Selain Yanti, warga gempa dan Tsunami Palu juga berharap mendapatkan alat komunikasi sementara agar bisa memberikan kabar kepada keluarga di luar Palu.

Melalui tayangan di MetroTV, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto menjelaskan bahwa ada 7 gardu induk di Palu dan sekitarnya yang rusak akibat gempa dan tsunami.

Akibatnya kota menjadi gelap dan komunikasi menjadi terputus.

Banyak warga yang kebingungan untuk memberikan kabar kepada keluarga di luar Palu.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Dokter Reisa Bagikan Tips Memuji Anak Tanpa Membuatnya Merasa Terbebani

Seandainya listrik bisa dihidupkan kembali, setidaknya ada telepon umum milik pemerintah yang bisa digunakan untuk melakukan komunikasi.

Wiranto melanjutkan bahwa baru dua gardu yang bisa diperbaiki masih ada 5 gardu induk yang belum bisa digunakan.

Menurutnya, 5 gardu induk tersebut tidak bisa diperbaiki karena harus ada pengecekan terlebih dahulu.

Baca Juga : Seorang Ibu Hamil 8 Bulan Terjatuh di Sumur Sempit, Orang Tak Percaya Akhirnya Seperti Ini

"Masih ada 5 gardu, belum kami hidupkan karena apa, karena ada resiko jika belum dilakukan pengecekan," jelas Wiranto dalam tayangan di MetroTv.

Wiranto menambahkan bahwa kelima gardu tersebut akan segera diperbaiki.

Jika membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki gardu tersebut, maka akan di sediakan genset dengan ukuran besar agar bisa memenuhi sebagian listrik di daerah akibat gempa dan tsunami Palu.

Baca Juga : Diana Nasution Meninggal Karena Sakit Lambung, Jangan Makan Roti Gandum!

"Kalau belum bisa juga, langkah-langkah darurat bisa digunakan genset, genset kelas raksasa yang kira-kira bisa menghandle sebagian dari kebutuhan listrik," begitu penjelasan Wiranto.

Selain adanya pemadaman listrik yang mengakibatkan juga sulitnya untuk berkomunikasi, akses penerbangan juga ditutup karena keadaan bandara yang rusak berat.

Selain itu juga beberapa ikon Kota Palu Seperti Jembatan Kuning juga rusak akibat gempa dan tsunami Palu.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Tak Disangka, Ucapan Orangtua Seperti Ini Akan Membentuk Anak Jadi Sombong

Banyak bangunan rusak berat, jalanan retak bahkan para pasien harus berhamburan keluar untuk menyelamatkam diri.

Hingga saat ini sudah ada 90 lebih gempa susulan yang dirasakan dengan magnitudo rendah.

Sehingga warga dihimbau untuk tetap waspada dengan berbagai gempa susulan yang diperkirakan akan terjadi beberapa hari ke depan.

Mari Moms kita doakan agar keadaan daerah yang rusak akibat gempa dan Tsunami Palu segera pulih.

Baca Juga : [GloryStory] Hati–hati Berucap Pada Anak! #LovingNotLabelling