Pesan Terakhir Anthonius, Petugas ATC Bandara yang Gugur Saat Gempa Palu

By Maharani Kusuma Daruwati, Minggu, 30 September 2018 | 10:24 WIB
Anthonius Gunawan Agung tetap bertahan di tower yang sudah bergoyang akibat gempa Donggala demi mema ()

Nakita.id - Gempa besar hingga tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah ini menyisakan duka tersendiri bagi warga Indonesia.

Donggala diguncang gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dan disusul dengan terjadinya tsunami yang menyapu Palu dan sekitarnya.

Hingga saat ini, dikabarkan lebih dari 300 korban dinyatakan meninggal dunia dalam gempa bumi dan tsunami Palu, serta 540 di antaranya mengalami luka parah.

Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Ratusan Napi di Rutan Donggala Mengamuk Bakar Rutan dan Kabur

Juga puluhan orang yang dinyatakan hilang dan belum ditemukan.

Selain itu, terjadi pula berbagai momen dramatis penyelamatan korban hingga seorang yang rela berkorban nyawa demi selamatnya orang lain.

Momen dramatis pun sempat dialami oleh para kru penerbangan di Palu.

Kejadian ini dialami oleh oleh Capt. Ricosetta Mafella, pilot penerbangan Batik Air penerbangan ID6231.

Pesawat Airbus A320 yang diawakinya tinggal landas (takeoff) saat gempa bumi melanda Palu pada Jumat (28/9/2018) petang lalu, sebelum menara ATC bandara roboh.

Sang pilot baru menyadari terjadinya gempa setelah pesawat lepas landas dan menangkap radar dan info di radio.

Akhirnya, semua kru penerbangan diberi tahu kalau mereka adalah pesawat terakhir yang terbang dari Palu, persis saat gempa terjadi.

Dibalik berhasilnya penerbangan terakhir saat gempa terjadi tersebut, terdapat kisah kepahlawanan seorang petugas yang merelakan jiwanya.

Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Krisis Kebutuhan, Korban Selamat Gempa Tsunami Palu Jarah SPBU

Sebuah kisah kepahlawanan saat gempa mengguncang pun dialami oleh Anthonius Gunawan Agung, petugas Air Traffic Controller (ATC).

Petugas ATC ini harus mengorbankan nyawanya karena memilih tetap berada di Tower ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, meski tower sudah berguncang hebat.

Anthonius diketahui ingin memastikan pesawat Batik Air yang sedang dipandunya untuk lepas landas benar-benar telah terbang dengan aman.

Melansir dari Intisari, hal ini disampaikan oleh Yohanes Sirait, Manager Humas AirNav Indonesia yang menyatakan bahwa salah satu personel layanan navigasi penerbangan cabang Palu, yaitu Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC), tewas saat terjadi gempa.

Yohanes menjelaskan, Anthonius merupakan ATC on duty pada Tower ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, pada saat terjadi guncangan gempa dengan skala 7,7 SR yang berpusat di Kabupaten Donggala pada Jum’at (28/09), seperti dikutip dari Intisari.

"Saat gempa terjadi, beliau telah memberikan clearing kepada penerbangan Batik Air untuk lepas landas dan menunggu pesawat tersebut airbrone dengan selamat sebelum akhirnya meninggalkan cabin tower ATC," ujarnya.

Baca Juga : Foto-foto Terbaru Setelah Gempa dan Tsunami Donggala-Palu, Fasilitas Publik Hancur Lebur

Kepergian Anthonius untuk selama-lamanya ini jelas meninggalkan duka mendalam bagi orang terdekatnya.

Tak terkecuali kekasihnya, perempuan bernama Nurul Aska Marwan.

Melalui akun instagramnya, kekasih Anthonius ini mengungkapkan kesedihannya karena ditinggal pergi oleh sang kekasih.

Ia pun mendoakan yang terbaik bagi Anthonius atas kepergiannya sebagai seorang yang begitu berharga dalam hidupnya.

Nurul pun juga membagikan pesan terkahirnya bersama Anthonius sebelum kepergiannya.

Baca Juga : Jangan Abaikan! 5 Pertanda Mimpi Ini Bisa Jadi Berhubungan dengan Kehidupan Nyata

Kekasih Anthonius yang kaget adanya gempa di Palu ini pun langsung menghubungi lelaki kesayangannya itu.

Ia menanyakan kabar dan keberadaan Anthonius saat itu dan masih sempat dibalas oleh Anthonius.

Berikut pesan terakhir Anthonius pada sang sang kekasih sebelum kejadian itu menimpa dan merenggut nyawanya.

"Chat terakhir sebelum kau pergi tinggalka selamax (emoticon nangis)," tulis perempuan tersebut sebagai keterangan foto.

Pesan terakhir Anthonius Agung pada sang kekasih

Dari tanggapan layar percakapan tersebut telihat bahwa pada pukul 17.55, Anthonius masih membalas pesan dari sang kekasih.

Setelah kejadian gempa tersebut sang kekasih pun berusaha terus menghubunginya, namun tak pernah lagi ada balasan.

Diketahui penerbangan Batik Air ID6231 pada 28 September, tinggal landas dan tertangkap radar pada pukul 18.17 WITA.

Sementara gempa bumi yang terjadi di Donggala, Palu dan sekitarnya, tercatat oleh BMKG pada pukul 18.02 WITA.

Baca Juga : Viral Kopi Luwak Terbakar Seperti Mesiu, Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Sehingga setelah percakapan tersebut Anthonius sekiranya melaksanakan tugas terakhir yang menghantarkan nyawanya untuk berpulang.

Selamat tinggal Anthonius, jasamu akan selalu dikenang.

Semoga engkau tenang di sisi-Nya.