Nakita.id - Jumat (28/9/2018), masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya Donggala, Palu dan Mamuju dilanda bencana alam hebat.
Gempa disertai tsunami mengguncang kota Palu dan sekitarnya, pukul 17.02 WIB, atau sekitar 18.02 WITA.
Baca Juga : Sebanyak 384 Meninggal & 540 Luka-luka Akibat Tsunami Palu, Barang Ini yang Diperlukan Oleh Para Korban
Gempa berkekuatan 7,4 SR ini meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Palu dan Donggala.
Selain itu, gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.
Tsunami diperkirakan sampai ke daratan pada pukul 17.22 WIB atau 18.22 WITA
Banyak bangunan dan infrastruktur rusak parah. Bahkan beberapa permukiman rata dengan tanah.
Hingga Sabtu (29/9/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak lebih dari 400 korban ditemukan meninggal dunia.
Selanjutnya 500 lebih orang terluka parah akibat terseret gelombang dan juga tertimpa reruntuhan puing-puing bangunan.
Tak hanya itu, puluhan orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian TIM SAR gabungan yang dikerahkan dan dikirim dari berbagai wilayah di Indonesia.
Belum lama ini, BNPB mengupdate temuan korban dalam gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Tanah Menjadi Lumpur di Sigi Sulteng, Ada Rumah
Sampai berita ini ditulis, tepatnya Minggu (30/9/2018), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan adanya penambahan jumlah korban bencana.
Baca Juga : Gempa Tsunami Palu: Begini Cara Mendeteksi Gempa Melalui Gejala Alam
Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah jadi 832 Orang.
"Ada 832 orang meninggal dunia terdiri di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang," kata Sutopo.
Kebanyakan korban tewas akibat tertimpa bangunan dan tersapu tsunami.
Sutopo mengatakan, jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah karena pencarian dan evakuasi terus dilakukan.
Baca Juga : Jadi Korban Tsunami Palu, Anak-anak Melihat Jenazah Berserakan, Begini Dampak dan Cara Atasi Trauma!
Proses pencarian dan evakuasi korban hari ini fokus di Hotel Roa Roa yang runtuh, Ramayana, Pantai Talise, hingga perumahan Balaroa.
"Di Hotel Roa Roa diperkirakan ada 50-an orang korban," lanjutnya.
Sutopo mengatakan, operasi SAR tidak mudah karena terkendala listrik padam, minimnya fasilitas alat berat, hingga terputusnya akses menuju lokasi. (*)
(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami Palu Jadi 832 Orang)