Firasat Atlet Paralayang yang Meninggal Karena Gempa Palu, Ungkap Lelah Hingga Sudah Pilih Liang Lahat

By Kirana Riyantika, Selasa, 2 Oktober 2018 | 19:55 WIB
Firasat atlet paralayang yang meninggal akrena gempa Palu (Kolase/Instagram)

Nakita.id - Gempa dan tsunami yang mengguncang Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/09) pukul 18.02 WITA dengan magnitudo sebesar 7,7 SR hingga kini menyisakan duka mendalam.

BNPB mencatat sebanyak 1.234 korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.

Kisah 2 atlet paralayang yang juga tewas dalam bencana nahas tersebut turut menyita perhatian masyarakat.

Baca Juga : Indonesia Berduka Gempa, Begini Mitologi Gempa di Berbagai Penjuru Dunia

Kedua atlet paralayang asal Sulawesi Utara, Gleen Mononutu (20) dan Petra Mandagi (35) ditemukan Tim Basarnas ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dalam runtuhan bangunan Hotel Roa Roa pada Senin (01/10).

Identitas jenazah diketahui dari dompet, tas dan parasut milik Gleen saat ditemukan di area tangga darurat Hotel Roa Roa.

"Parasut itu diberikan ayahnya," ujar James Sela, paman dari mendiang Gleen seperti yang dikutip dari Tribun Manado.

Baca Juga : Beredar Percakapan Pasha Ungu Saat Kabarkan Kondisinya di Palu, Begini Doa Ibu Pasha!

Seolah firasat kepergiannya, kata-kata terakhir yang diucapkan Gleen beberapa jam sebelum peristiwa nahas menimpanya kepada sang ibunda melalui telepon begitu membekas.

"Ia katakan sangat lelah ma, mau istirahat dulu, kemudian ibunya hubungi lagi tapi tidak tersambung," lanjut James.

Bahkan, Gleen sudah memilih sendiri liang lahatnya setahun lalu.

"Setahun lalu sewaktu berkunjung ke Leilem, ia sempat katakan jika wafat akan dikubur di samping neneknya. Itu wasiatnya," ujar James.

Baca Juga : Kejutan Baby Shower Rini Yulianti, Super Mewah dan Tak Biasa

Sedangkan jenazah Petra diidentifikasi melalui cincin yang tersemat di jarinya.

Seolah menjadi isyarat akan meninggal, gelagat aneh Petra sebelum gempa dan tsunami begitu tak biasa.

Franco Alexander Kullit (20) yang merupakan atlet paralayang junior Petra menuturkan gelagat tak biasa dari rekannya tersebut.

"Kak Petra juga tak biasanya ajak saya tandem, saya bilang tak usah, saya bawa parasut saja. Tapi dia memintanya. Trus saya juga diajak main catur malam itu," terang Franco.

Selain Gleen dan Petra, lima orang atlet paralayang yang masih belum ditemukan termasuk Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang dan Franky Kowaas serta Dong Jin asal Korea Selatan yang tengah berada di Hotel Roa-Roa.

Baca Juga : Masih Khawatir dengan Kondisi Pasha, Kiesha Alvaro Video Call Adelia Wilhelmina!

Kita doakan saja ya Moms semoga korban gempa dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi ujian tersebut.

Artikel ini pernah tayang di Nova.grid.id dengan judul "Kata-Kata Terakhir dan Gelagat Aneh, Firasat Kepergian 2 Atlet Paralayang yang Tewas Saat Tsunami Palu?"