Indro Warkop Menyesal Telah Merokok Berat Selama 30 Tahun, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Setelah Berhenti Merokok

By Kirana Riyantika, Rabu, 10 Oktober 2018 | 14:03 WIB
Indro menyesal telah merokok 30 tahun (instagram@indrowarkop_asli)

Tubuh mulai benar-benar bersih dari racun setelah 15 tahun berhenti merokok

Dikutip dari DailySabah, baru tahun ke-15 sejak seseorang  berhenti merokok, efek berbahaya dari merokok sepenuhnya meninggalkan tubuh dan mengurangi kemungkinan terkena penyakit yang berhubungan dengan merokok hingga 90%, demikian kata Profesor Ülkü Yilmaz, wakil presiden dari Masyarakat Pernapasan Turki.

Menurut data tahun 2012, lebih dari 1,8 juta orang didiagnosis menderita kanker paru-paru di seluruh dunia, 1,6 juta di antaranya akhirnya kehilangan nyawa.

Jumlah pasien kanker paru diperkirakan mencapai 2,5 juta pada 2025.

Profesor Yilmaz mengatakan risiko kanker paru-paru hingga 30 kali lebih tinggi pada orang yang merokok.

Sedangkan yang tidak merokok, kemungkinan terkena kanker paru-paru lebih rendah dari 1% pada orang yang tidak pernah merokok dalam hidup mereka.

"Begitu perokok berhenti kebiasaannya, risiko terkena kanker paru mulai berkurang.

Setelah 15 tahun berhenti merokok, risiko kanker paru-paru dapat menurun hingga 90% ," kata Yılmaz.

Yilmaz juga mengingatkan, orang tidak boleh lupa bahwa risiko juga datang pada mereka yang bukan perokok tetap berisiko, yaitu apablia dirinya selalu terpapar rokok setiap hari (perokok pasif).

Mengapa perokok pasif lebih berpotensi terkena kanker paru-paru?

Banyak orang yang penasaran, mengapa perokok pasif lebih sering mengidap kanker paru-paru?

Menurut Dr Sita Laksmi Andarini, PhD, SpP(K), sebenarnya risiko perokok aktif terkena kanker paru jauh lebih besar dibandingkan perokok pasif.