Suhu Udara Terasa Semakin Panas, Waspadai Terjangkit Penyakit Ini

By Maharani Kusuma Daruwati, Rabu, 10 Oktober 2018 | 17:49 WIB
Suhu di Jawa Panas, waspadai timbulnya berbagai penyakit ini (mid-day.com)

Nakita.id - Belakangan banyak masyarakat yang merasakan suhu udara di sekitar terasa semakin panas.

Memasuki bulan Okotober biasanya kita sudah akan memasuki musim hujan, yang identik dengan turunnya air hujan dan suhu udara yang dingin.

Namun, yang terjadi justri sebaliknya. 

Suhu udara di Jawa dan sekitarnya malah terasa lebih panas dari biasanya.

Baca Juga : Suhu di Jawa Terasa Semakin Panas, Ternyata Hal Ini Penyebabnya!

Selain karena memang Indonesia berada di wilayah tropis, hal ini ternyata juga disebabkan karena posisi matahari dan juga kelembaban udara, Moms.

Seperti yang dijelaskan oleh Kepala Humas BMKG Hary Djatmiko mengenai fenomena suhu udara yang semakin panas ini.

Menurut keterangan Hary, panas yang dirasakan ini umum terjadi pada masa pancaroba.

Karena saat ini kita tengah memasuki awal musim hujan di mana pengumumpulan awan hujan sedang aktif.

Saat ini, posisi matahari sedang berada di atas Indonesia sehingga radiasi panasnya lebih banyak diterima.

"Matahari saat ini berada di belahan bumi selatan, sekitar wilayah Indoneisa. Jadi penyinaran yang kita dapat langsung," terangnya.

Selain itu, aliran massa udara dingin dan kering dari Australia membuat kelembaban udara rendah, kurang dari 60 persen pada ketinggian 3-5 km dari permukaan.

Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan mundur 10 sampai 30 hari dan akan mulai pada akhir Oktober atau awal November.

Baca Juga : Kosmetik Korea Selatan Sangat Digemari Perempuan Indonesia, Temukan Lebih Banyak Lagi di JIPREMIUM 2018!

Adanya cuaca yang tak menentu dan suhu udara yang semakin panas ini bisa menimbulkan datangnya penyakit yang menghampiri kita.

Moms sebaiknya lebih waspada terhadap segala macam dampak yang disebabkan suhu panas ini, termasuk munculnya penyakit.

Melansir Tribun Jogja, salah satu dampaknya akan menyerang organ pengelihatan.

Wakil Ketua Bak Mata Yogyakarta Tahun 2013, Prof Suhardjo mengatakan bahwa suhu udara yang begitu tinggi bisa memicu berbagai infeksi mata.

"Cuaca panas dan paparan sinar UV yang berlebihan mengakibatkan permukaan mata menjadi kering, sehingga lebih mudah terjangkit berbagai infeksi mata," kata Prof Suhardjo seperti dilansir dari Tribun Jogja.

Mata kering juga bisa memicu peradangan mata dalam skala yang ringan.

Sebab, pada kondisi itu permukaan mata jadi lebih mudah terkena virus maupun bakteri yang memicu penyakit.

Penyakit yang mudah menyerang saat suhu panas seperti misalnya herpes ataupun 'belekan'.

Baca Juga : Ini 5 Aktor Korea Selatan dengan Bayaran Paling Mahal per Episode, Ada Favorit Moms?

Penyakit ini pun juga memiliki pontensi penularan yang lebih tinggi jika tidak dibarengi dengan daya tahan tubuh yang kuat.

"Biasanya, yang pernah punya sakit mata jadi mudah kambuh saat cuaca panas seperti ini. Tapi kembali lagi pada ketahanan tubuh masing-masing," terangnya.

Baca Juga : Istri Indro Warkop Tutup Usia, Ini Alasan Nita Tidak Pernah Berambut Panjang!

Untuk mengantisipasi peradangan mata tersebut, masyarakat sebaiknya menggunakan tetes air mata buatan secara rutin setiap dua jam sekali.

Terutama bagi masyarakat yang sering berada di luar ruangan.

Agar permukaan mata tetap terjaga kelembabannya.

Di samping itu, suplemen dan buah-buahan juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit termasuk penyakit mata.

Selain menimbulkan penyakit mata, cuaca yang panas juga bisa menyebabkan penyakit lainnya yang bisa dibilang cukup kronis, Moms.

Melansir dari pusatkrisis.kemkes.go.id, suhu tubuh akan meningkat tajam dan membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mempertahankan keadaan seimbang (homeostasis) saat cuaca panas.

Menurut ahli jantung Dr. Chauncey Crandall, cuaca panas dapat membunuh.

Hal ini dikarenakan dapat mengakibatkan masalah pada jantung.

Ketika tubuh terlalu panas, maka bisa menyebabkan terjadinya hipertermia.

Terlebih lagi bila ditambah dengan dehidrasi atau kurangnya cairan tubuh.

Hal ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit dan hasilnya seseorang dapat mengalami syok kardiogenik.

Di saat itu jantung tiba-tiba menjadi lemah dan tidak dapat memompa cukup darah keseluruh tubuh.

Menyebabkan kegagalan multi-organ dan dapat memicu serangan jantung.

Kelompok usia tertentu seperti orang tua rentan terhadap cuaca panas, karena mereka kehilangan kemampuan untuk mendinginkan suhu tubuh.

Untuk itu, kita bisa melakukan beberapa hal untuk antisipasi atau pencegahan.

Baca Juga : Istri Indro Warkop Meninggal Karena Kanker Paru, Makanan yang Sering Dikonsumsi Ini Bisa Tingkatkan Risikonya!

Diantaranya Moms bisa menggunakan pakian yang longgar serta minum yang cukup.

Jika beraktivitas diluar untuk waktu yang lama, gunakan pakaian yang menutupi tubuh atau kulit dan pakai topi.

Sebaiknya hindari panas matahari pada siang hari hingga pukul 3 sore.