Opie Kumis Punya Lebih dari Satu Istri, Studi : Poligami Tingkatkan Risiko Jantung Koroner pada Pria!

By Rosiana Chozanah, Sabtu, 13 Oktober 2018 | 19:33 WIB
Pria berpoligami berisiko terkena penyakit jantung (Kolase )

Nakita.id - Tidak sedikit laki-laki yang memilih berpoligami di dalam rumah tangganya.

Salah satunya  aktor sekaligus komedian Opie Kumis, yang mengakui bahwa dirinya pernah menikah sebanyak empat kali.

Istri pertamanya sudah meninggal dan ia juga sudah berpisah dengan istri keduanya.

Sedangkan saat ini, ia hidup dengan istri ketiga dan keempatnya.

Baca Juga : Opie Kumis Akui Punya 4 Istri Adalah Garis Tuhan Untuknya, Bantah Dirinya Gunakan Pelet

Menurutnya, dalam menjalani kehidupan berpoligami yang terpenting adalah keikhlasan serta ridho.

"Gimana rileks nya kita aja. Kapan ada waktu ya gimana kitanya aja. Yang penting semuanya ikhlas. Manusia itu memang susah untuk adil. Yang penting ikhlas dan ridho," kata Opie, seperti yang dilansir dari Bangka Pos.

Dan sama halnya dengan rumah tangga yang lain, di dalam keluarganya pun kerap timbul konflik.

"Lu aja yang punya satu ada konflik. Apalagi gue yang empat," sambungnya.

Opie mengaku bahwa awalnya sang istri tidak rela jika lelaki berusia 58 tahun itu harus menikah lagi.

"Kita bicara soal, kalo kita nikah lagi istri kita setuju apa enggak ya. Yang jelas tidak setuju. Di mana aja perempuan tidak ada yang setuju suaminya kawin. Cuma kita sebagai laki-laki, tinggal bagaimana kita bisa menjalani hidup," tuturnya.

Namun karena ia merasa adanya kesenjangan antara dirinya dengan sang istri, akhirnya Opie memutuskan untuk menikah lagi meski secara siri.

Ia pun memberi contoh kesenjangan yang terjadi antara dirinya dan sang istri ketika membeli perhiasan.

Baca Juga : Ditanyai Soal Poligami, Jawaban Setuju Atiqah Hasiholan Bikin Desta Mahendra Bingung

"Sekarang kita enggak usah bicara kawin. Bicara kita beli satu perhiasan. Bini gue ajak gue beli perhiasan, kita bicara kesenjangan buat istri. Gue bilang. 'ini kayaknya lebih cakep deh', 'ah enggak, kayaknya ini (lebih cakep)'. Soal perhiasan aja udah enggak cocok, apalagi soal ini (pernikahan)," tuturnya.

Di dalam suatu hubungan poligami, tidak sedikit yang melihat pihak perempuan lah yang dirugikan.

Terlebih jika sang suami tidak dapat bersikap adil terhadap masing-masing istrinya.

Kehidupan pria yang berpoligami terlihat enak, tetapi ternyata mempunyai istri lebih dari satu tak seindah bayangan banyak orang jika dihubungkan dengan kesehatan jantung mereka.

Sebuah studi terbaru mengungkapkan, pria yang berpoligami memiliki risiko empat kali lipat mengalami sumbatan pembuluh darah dibanding mereka yang hanya punya satu istri.

Spesialis jantung dari rumah sakit King Faisal, Jeddah, Arab Saudi, Dr. Amin Daoulah mengatakan bahwa semakin banyak jumlah istri maka semakin berisiko terkena jantung koroner.

"Penyebabnya adalah peningkatan beban rumah tangga, baik secara finansial maupun emosional," tuturnya, melansir Kompas.com.

Baca Juga : Ini Dampak Buruk pada Psikis Istri yang Mengalami Poligami

Studi lain yang dipresentasikan pada Kongres Kardiologi Masyarakat Asia Pasifik 2015 menyatakan bahwa semakin banyak istri semakin meningkatkan risiko penyakit jantung.

Namun sayangnya penelitian tersebut belum menemukan hubungan antara poligami dengan penyakit jantung secara jelas.

"Ada kemungkinan faktor lain yang tersembunyi, seperti tingkat keintiman dalam pernikahan, pola makan atau faktor genetik," sambung Daoulah.

Di sisi lain, poligami juga tidak terlalu bagus karena terlalu banyak istri meningkatkan potensi konflik intrapersonal dan membutuhkan banyak biaya.

Untuk menemukan hubungan antara poligami dan kesehatan, Daoulah membentuk tim untuk meneliti sejumlah pria di Timur Tengah di mana poligami lebih diterima secara budaya.

Di antara pria yang terdiri dari 68 persen monogami (beristri satu) dan 32 persen berpoligami, menghasilkan pria berpoligami 4,6 kali lebih berisiko mengalami penyempitan arteri koroner dan 2,6 kali berisiko mengalami penyumbatan arteri lainnya.

Ketua European Society of Cardiology, Dr. Michel Komajda mengatakan bahwa hal itu berhubungan dengan tingkat stres.

"Stres jangka panjang dalam kehidupan rumah tangga juga meningkatkan risiko jantung koroner. Biasanya, orang yang mengalami masalah psikologis seperti ini enggan mengonsumsi obat," tuturnya.

Baca Juga : Dikabarkan Sakit Lambung Kronis, Opie Kumis Membantahnya, Ini yang Sebenarnya Terjadi