6 Mitos Tentang Asma Pada Anak yang Masih Dipercaya Hingga Sekarang

By Amelia Puteri, Minggu, 14 Oktober 2018 | 13:56 WIB
Mitos dan fakta sepuar asma pada anak yang masih dipercaya (pexels.com/Bess Hamiti)

Nakita.id - Asma adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Pada penderitanya, sistem kekebalan tubuh menyebabkan radang di saluran pernapasan (bronkiolus), sehingga menyebabkan bronkitis.

Asma dapat dipicu sejumlah hal, termasuk stres, udara dingin, olahraga dan alergi.

Namun, ada beberapa mitos dan fakta tentang asma yang kerap dipercaya.

Baca Juga : Suami Nadya Almira Pilih Selingkuh Dengan Janda Kaya, Ternyata Ini Daya Tarik Janda!

1. Mitos: Asma datang dan pergi.

Fakta: Asma sering merupakan kondisi peradangan yang selalu di saluran udara, bahkan ketika orang tersebut tidak mengalami kesulitan bernapas.

Paparan terhadap pemicu asma dapat memperburuk gejala, tetapi kondisi yang mendasarinya tidak pernah hilang.

Meskipun dapat dikontrol dengan obat dan tindakan pengendalian lingkungan.

Baca Juga : 11 Tragedi Royal Wedding Memalukan yang Disembunyikan, Bukti Acara Kerajaanpun Tak Sempurna

2. Mitos: Asma adalah gangguan emosional, itu semua dalam "pikiran"

Fakta: Asma adalah penyakit paru-paru, hal itu mempengaruhi saluran udara, bukan otak.

Memang benar bahwa gejala bisa menjadi lebih buruk ketika seseorang berada di bawah tekanan emosional.

Tetapi ini mungkin lebih ditandai pada orang dewasa dan kurang terjadi pada anak-anak.

Perubahan saluran udara pada asma terjadi melalui mekanisme fisiologis, bukan yang emosional.

Baca Juga : Sempat Rasakan Pahit Manisnya Hidup, Intip Kediaman Mona Ratuliu yang Super Nyaman

3. Mitos: Orang dengan asma harus menggunakan obat hanya ketika mereka mengalami serangan, jika tidak, obat-obatan kehilangan efeknya.

Fakta: Secara teratur menggunakan obat-obatan adalah satu-satunya cara untuk menenangkan peradangan saluran udara yang mendasari dan mencegah asma 'kambuh'.

Jika digunakan dengan dosis yang tepat, obat harian tidak kehilangan efeknya atau menyebabkan efek samping yang tidak nyaman.

Baca Juga : 21 Hari Tak Makan Gula, Susu, dan Gluten, Perempuan Ini Alami 4 Hal Menakjubkan!

4. Mitos: Asma hanyalah kondisi yang menyebalkan, bukan penyakit sungguhan

Fakta: Asma dapat membunuh ketika orang tidak mendapatkan perawatan untuk mengontrol kondisi yang mendasarinya.

Jika setiap orang yang menggunakan obat yang tepat untuk mengendalikan gejala asma, rawat inap dan kematian akibat asma akan sangat berkurang.'

Baca Juga : Meghan Markle Menikah dengan Pangeran, Mantan Suaminya Kini Menikah Lagi dengan Perempuan Ini

5. Mitos: Asma akan semakin 'menghilang' seiring anak-anak bertumbuh.

Fakta: Kebanyakan orang yang menderita asma dilahirkan dengan kecenderungan kondisi dan asmanya akan bertahan seumur hidup.

Memang benar penyakit asma menjadi reda dan jauh lebih baik seiring usia, dan asma mereka tampaknya hulang.

Namun, banyak asma yang kembali muncul di masa dewasa.

Jika anak-anak masih menderita asma, kecil kemungkinannya agar asma sembuh saat mereka di usia dewasa.

Baca Juga : Najwa Shihab Tersipu Malu, Saat Sang Suami Beberkan Urusan Ranjang

6. Mitos: Asma hilang ketika pindah ke iklim yang hangat dan kering.

Fakta: Jika mengambil tindakan yang tepat dan obat-obatan digunakan secara teratur, penderita asma dapat hidup nyaman dalam iklim apa pun yang mereka sukai.

Sangat jarang orang harus pindah dari kota atau daerah lain karena asma mereka.

Itu dia Moms, 6 mitos yang masih banyak dipercaya terkait asma.