Berita Kesehatan Akurat: Alternatif Antibiotik untuk Membunuh Bakteri

By Nia Lara Sari, Senin, 15 Oktober 2018 | 17:05 WIB
Alternatif antibiotik untuk membunuh bakteri (freepik)

Nakita.id - Untuk memerangi bakteri, mungkin salah satu obat yang kerap digunakan adalah antibiotik.

Sayangnya, penggunaan antibiotik yang kurang tepat dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten (kebal).

Namun, Ilmuwan di Amerika telah mengembangkan pendekatan baru untuk membunuh bakteri, yang dapat menjadi alternatif untuk antibiotik.

Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Cara Minum Antibiotik, Salah Fatal Akibatnya!

Banyak antibiotik, terutama antibiotik spektrum luas yang menargetkan berbagai macam bakteri tetapi juga membunuh bakteri "baik" yang kita butuhkan.

"Kebanyakan antibiotik yang saat ini digunakan mempunyai target yang tidak spesifik," kata Dr. David Stewart, profesor bedah di University of Arizona.

Selain itu, penggunaan antibiotik yang kurang tepat bisa menyebabkan bakteri menjadi resisten (kebal).

Bakteri yang resisten biasanya telah memperoleh properti baru yang melindungi mereka dari antibiotik.

Beberapa jenis bakteri dapat menghasilkan zat tertentu, yang membuat antibiotik tidak efektif.

Bakteri yang kebal terhadap antibiotik ini biasa disebut Superbugs.

Salah satu bakteri yang bisa menjadi superbugs akibat penggunaan antibiotik yang kurang tepat, yaitu Clostridium difficile (C. diff).

Baca Juga : Beberapa Kondisi Ibu Hamil Ini Tidak Boleh Minum Jahe, Hati-hati Moms

Meskipun C. diff biasanya ditemukan di usus, tetapi ia juga dapat tumbuh di luar kendali dan menyebabkan infeksi, terutama infeksi di rumah sakit.

Untungnya, Dr. Stewart dan timnya telah menemukan cara baru untuk memerangi bakteri C. diff dengan menggunakan terapi "antisense".

Dr. Stewart dan Dr Arun Sharma, penulis dan profesor farmakologi di perguruan tinggi kedokteran Penn State, berharap obat itu bisa mencegah resistensi bakteri terhadap antimikroba.

Tim peneliti juga berharap terapi antisense ini dapat membunuh bakteri C. diff tanpa merugikan pasien, atau mengganggu keseimbangan bakteri di ususnya.

Baca Juga : Waspada Bila Ibu Hamil Alami Penyakit Campak, Berisiko Keguguran

Meskipun senyawa baru yang mereka temukan ini baru diuji di laboratorium, tapi hasil telah menunjukkan bahwa antisense itu efektif meminimalkan toksisitas.

Selain itu, terapi antisense juga lebih murah untuk dikembangkan lo.(*)