Musim Hujan Mulai Tiba, BMKG Beri Peringatan Soal Banjir Bandang

By Maharani Kusuma Daruwati, Selasa, 16 Oktober 2018 | 07:07 WIB
Banjir merendam pemukiman penduduk di Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Minggu (14/10/2018) (Kompas.com/Dok BPBD Aceh Singkil)

Seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. 

BMKG memberikan peringatan tersebut karena berkaca dari kasus yang pernah terjadi pada 2003 silam.

Banjir bandang pernah melanda Sumatera Utara dan menyapu desa-desa di sekitar Taman Nasional Leuser.

Tim BMKG menjelaskan, banjir dan longsor bisa terjadi akibat dari wilayah hulu sungai tersebut menyempit dan terjadi longsoran akibat curah hujan yang ekstrem. 

Ketika longsor terjadi, pohon-pohon yang ada secara utuh turut tumbang dan menyumbat puluhan titik di hulu sungai.

Ditambah dengan adanya akumulasi curah hujan yang tinggi, maka banjir bandang terjadi.

Kepala BMKG, Dwikorita menerangkan bahwa sesungguhnya banjir bandang dapat dikontrol dengan adanya tiga kondisi utama.

Pertama, kondisi geologi yang terjadi pada daerah hulu dari sungai-sungai yang mengalir di zona pegunungan dengan tektonik aktif.

Hal ini berkaitan dengan kondisi patahan aktif dan kekar-kekar yang membentuk pegunungan dan lembah-lembah sungai.

Baca Juga : Anak Cynthia Lamusu Alami Penyakit Langka, Ibu dengan Ciri Ini Lebih Berisiko

Kedua kondisi seismisitas atau kegempaan dengan kekuatan mulai dari magnitudo yang sebenarnya tidak begitu besar dikisaran 2.5 - 4.

Kemudian yang terakhir adanya curah hujan ekstrem di atas 50mm yang memicu terjadinya banjir bandang.