Kapan Bayi Mulai Merespon Suara?

By Gisela Niken, Senin, 3 Oktober 2016 | 06:15 WIB
Yuk, Stimulasi Bayi (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com – Berkomunikasi dengan bayi sejak ia lahir terbukti bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Selain meningkatkan ikatan batin antara orangtua dan anak, komunikasi sejak bayi juga membantu perkembangan otaknya. Salah satu cara yang mudah untuk berkomunikasi dengan bayi tentu dengan mengajaknya ngobrol. Apakah benar si kecil bisa memahami apa yang kita katakan? Lalu, kapan bayi mulai merespon suara?

Baca juga: Cara berkomunikasi dengan bayi usia 1 hingga 3 bulan

Setelah lahir, orangtua cenderung mengajaknya untuk berkomunikasi. Kira-kira apakah bayi merasakannya? Tentu saja stimulus verbal yang dilakukan oleh orangtua memang didengarkan oleh bayi. Mereka telah menangkap sinyal suara sejak dalam kandungan. Justru, bayi juga ingin didengarkan oleh orangtua mereka. Maka tak heran bayi akan memberikan respon atau gaya komunikasi sederhana seperti menangis.

Di usia 3 hingga 4 bulan, bayi biasanya sudah menunjukkan respon yang tidak hanya menangis. Misalnya saat Mama menyebut namanya, bayi sudah mulai menunjukkan respon seperti berbisik riang. Anak sudah mengenali suara ibu terutama jika Mama sering mengajaknya ngobrol sejak ia di dalam kandungan. Maka dari itu, di usia ini bayi juga cenderung mencari perhatian dengan suara dan gerakan kaki dan tangan. Jadi, usahakan mama memahami bahasa yang dikeluarkan si kecil.

Baca juga: Tak hanya ngobrol, ini cara lain berkomunikasi dengan bayi

Selain merespon suara, bayi juga bisa merasa tidak dipedulikan jika respon yang ia berikan tidak dibalas atau tidak mendapatkan perhatian dari orang sekitarnya. Mereka akan cenderung mencoba untuk mendapatkan perhatian tersebut. Anak yang tidak mendapatkan respon yang ia inginkan cenderung menundukkan kepalanya dan tidak mau memandang orang di sekitarnya. Sebaliknya, jika ia mendapat respon bayi akan memandang mata Mama dan tersenyum.

Baca juga: Yang harus Mama lakukan saat berkomunikasi dengan bayi

Bayi mulai merespon suara perlu dipahami sebab ada dampak buruk jika Mama tidak membalas apa yang ia komunikasikan. Bayi yang direspon cenderung ceria, mau belajar, menyenangkan dan bisa diandalkan di kemudian hari. Sementara bayi yang tidak diajak berkomunikasi dan tidak mendapatkan respon cenderung mengalami keraguan dan takut untuk sendiri. Jadi, jangan anggap si kecil tidak memahami komunikasi yang dibangun. Mulai sekarang ada baiknya Mama sering membangun waktu berkomunikasi dengan bayi.