Saat memutuskan untuk bercerai, sebagian besar pasangan pasti akan sibuk mencari kesalahan pasangannya untuk senjata dalam proses peceraian.
Namun, saat proses perceraian berjalan, tak jarang di antara mereka kembali menyadari bahwa hal yang ia ambil ini tidak begitu tepat.
Akhirnya, mereka kembali menggali masa pernikahan mereka.
Mereka kemudian menyadari kesalahan masing-masing dan akhirnya, memutuskan untuk memperbaiki dan juga meminta maaf kemudian kembali rujuk atau tidak melanjutkan proses perceraiannya.
2. Siap memberi klarifikasi
Bertemu dalam keadaan sama-sama ingin bercerai merupakan pertemuan yang sifatnya sangat ‘panas’.
Bisa jadi, akan muncul pertengkaran baru karena satu sama lain sama-sama ngotot untuk berpisah dan juga sedang diarungi emosional.
Akan tetapi, saat mereka sama-sama telah menyadari bahwa perceraian bukan jalan terbaik, masing-masing pasti akan menyiapkan prmintaan maaf juga klarifikasinya.
Pasangan harus berkomitmen untuk merubah sikap satu sama lain untuk kembali memperbaiki rumah tangganya yang sempat berada di ujung tanduk.
3. Menjadi yang terbaik
Perubahan dan penampilan bisa menjadi faktor penentu keberhasilan dalam menghentikan perceraian.
Pasnagan yang berusaha untuk menjadi orang dan pribadi yang lebih baik dengan mengusahakan suatu hal akan membuat pasangannya akhirnya menyadari bahwa ia tak seharusnya mengambil keputusan bercerai.
Selain menyadari kesalahan, emmperbaiki penampilan juga penting untuk menarik pasangan yang akan bercerai kembali berpikir ulang dan akhirnya mau kembali membina rumah tangga dengan melupakan kesalahan masa lalu dan membangun masa depan yang lebih baik lagi.
4. Menutup luka lama
Hal yang sulit dalam berkomitmen adalah menutup luka lama, atau masalah yang telah berlalu.
Baca Juga : Enggan Rujuk dengan Dipo Latief, Nikita Mirzani Akui Muntah-muntah, Hamil?
Ada baiknya bila salah seorang membuang segala dendam, sakit hati dan banyak hal yang sudah dibuat oleh pasangannya.
Hal tersebut akan membuat seseorang untuk kembali berpikir perihal keputisan perceraian mereka.
Dengan cara tersebut, setiap pasangan akan menemukan kesalahannya masing-masing dan menyadari kekurangan diri sendiri.
5. Percaya pada diri sendiri
Pertengkaran juga bisa terjadi karena kurangnya kepercayaan terhadap diri sendiri.
Seseorang yang mau mengubah pola kepercayaannya terhadap diri sendiri, berpeluang untuk kembali berpikir mengenai perceraian.
Saat orang percaya pada diri sendiri, otak otomatis akan menggantikan berbagai keyakinan negatif menjadi energi yang positif.
6. Memikirkan anak dan orangtua
Alasan paling sering dari batalnya perceraian adalah ketika pasangan satu sama lain menyadari pentingnya peran orangtua dalam pertumbuhan anak.
Meski banyak juga yang berpikir bahwa perceraian merupakan hal terbaik bagi anak-anak, tak menutup kemungkinan juga bahwa mereka batal cerai karena terlalu cinta dan tak ingin anak-anaknya merasakan dampak perceraian orangtuanya.
Baca Juga : Nikita Mirzani Pamer Mobil Baru Rp2,6 M: Netizen Mah Nggak Sanggup Beli Shaay
Atau saat pasangan belum memiliki anak, seperti Angel-Vicky dan Nikita-Dipo, hal yang membuat mereka batal bercerai adalah ketika peran orangtua begitu berarti bagi rumah tangga mereka.
Terkadang, anak-anak akan memikirkan perasaan orangtuanya ketika ia memutuskan untuk berpisah dengan pasangannya dan mengkhawatirkan respon dan dampak bagi orangtua mereka.
Kunci dari berhasilnya pasangan menghentikan perceraian, yaitu saat satu sama lain menyadari bahwa mereka tak sempurna hidup seorang diri dan mencari kesalahan pasangan untuk dilimpahkan sebagai alasan perceraian.
Kedewasaan pasangan untuk menyadari pentingnya introspeksi akan menjadi poin utama, pasangan membatalkan atau menghentikan proses perceraiannya.