Tabloid-Nakita.com - Alfa (2,5) tak pernah bisa diam. Awalnya, ia sibuk coret-coret kertas. Belum sampai tuntas, kemudian ia berlari-lari di teras rumah dengan riang. Mama Alfa agak khawatir. Bukankah orangtua perlu waspada jika rentang konsentrasi anaknya pendek?
Yang dimaksud konsentrasi adalah kemampuan kita memusatkan perhatian pada sesuatu dalam rentang waktu tertentu. Jadi saat berkonsentrasi, si kecil akan melakukan suatu aktivitas dengan bersungguh-sungguh, memusatkan seluruh pancaindra, pikiran, bahkan perasaannya. Apakah Alfa termasuk anak yang susah konsentrasi? Perlu diketahui, kemampuan konsentrasi anak akan berbeda sesuai tingkat usianya. Ada yang hanya mencapai 5 menit, tapi ada juga yang mampu hingga 10 menit. Ini juga amat bergantung pada aktivitasnya. Namun umumnya, kemampuan batita mempertahankan atensinya masih relatif pendek. Jadi kembali lagi pada kasus Alfa, karena usianya masih 2,5 tahun, masih sangat wajar bila rentang konsentrasinya pendek.
Dalam fase eksplorasi, keingintahuan si batita kerap membuatnya jadi tidak fokus pada satu aktivitas saja. Ia ingin mencoba semua benda untuk dieksplorasi; dengan dipegang, diremas, digigit, dilempar. Terkait dengan inilah, wajar jika si batita tidak bisa diminta duduk diam dalam waktu lama untuk berkonsentrasi mengerjakan sesuatu. Lima menit saja ia bisa berkonsentrasi, secara umum itu sudah bagus.
Anak usia 2 tahun biasanya memiliki rentang konsentrasi kira-kira 7 menit, sedangkan pada usia 3 tahun menjadi 9 menit. Rentang konsentrasi anak akan bertambah seiring dengan usia. Jadi, tak perlu langsung khawatir karena mengira kemampuan konsentrasi anak kurang.
Narasumber: Dewi Puspa Hardiawan, MPsi, Psikolog dari Sekolah Bakti Mulya 400 Pondok Indah, Jakarta