Perjuangan Titi Qadarsih Lepaskan Anak Dari Narkoba, 2 Tahun Hidup Terpencil Tanpa Listrik!

By Shevinna Putti Anggraeni, Senin, 22 Oktober 2018 | 17:25 WIB
Perjuangan Titi Qadarsih Lepaskan Anak Dari Jeratan Narkoba Selama 2 Tahun di Rumah Terpencil (youtube/Kompas TV - instagram/indra qadarsih)

Nakita.id - Artis senior Titi Qadarsih dikabarkan meninggal dunia di usia 73 tahun hari ini, Senin (22/10/2018).

Semasa hidup Titi Qadarsih melewati banyak kisah yang begitu menginspirasi publik, terutama perjalanan hidupnya dengan si anak sulung, Indra Qadarsih.

Dua tahun sebeum Titi Qadarsih meninggal dunia, ia sempat menceritakan sedikit perjuangan hidupnya dalam acara Cerita Hati Kompas TV.

Baca Juga : Rita Tila Si Sinden Cantik Ungkap Sule Sudah Minta Izin Ayahnya, Begini Hubungan Mereka!

Saat itu Titi Qadarsih bercerita dengan Desi Ratnasari dan Ustad Wijayanto yang ditayangkan pada April 2016 silam.

Titi Qadarsih menceritakan singkat pengorbanan dan perjuangan hidupnya melepaskan anak sulungnya dari jeratan narkoba.

Indra Qadarsih kecanduan narkoba di tahun 90-an, ketika ia dikenal sebagai keyboardis Slank dan album pertama Slank sedang naik daun.

Saat itu Indra yang sedang bahagia dan kurang informasi tentang narkoba tak sadar bahwa dirinya sudah kecanduan narkoba.

Bertahun-tahun berlalu kecanduannya semakin parah dan antibodi Indra mulai bermasalah di tahun 1999.

Baca Juga : Artis Ini Hamil 5 Bulan Tapi Perut Masih Rata, Ternyata Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Tak hanya itu, Indra juga mengalami gagal ginjal hingga dilarikan ke rumah sakit dan sempat dinyatakan koma selama 1 minggu.

Dalam acara Cerita Hati, Titi Qadarsih lalu menceritakan kisah hidupnya dengan Indra setelah koma itu.

Titi Qadarsih sempat merenungkan diri dan menulis segala perubahan yang ingin ia buat demi hidup baru anaknya, Indra. 

Lalu Titi mulia bercerita perasaan dan pikirannya ketika melihat anak terkapar dan divonis tidak bisa bertahan hidup lebih lama karena narkoba.

"Harta benda tidak berguna ketika sang anak terkapar dan dokter memvonis anak saya usianya tersisa 8 bulan," ujar Titi Qadarsih.

"(Dia) terkena narkoba," tambahnya.

Baca Juga : Zack Lee Ungkap Nafa Urbach Ajarkan Kasih Tanpa Syarat Hingga Tipe Pasangannya!

Titi memiliki sebutan khusus pada narkoba yaitu 'benda laknat', karena baginya menyebut narkoba masih terlalu halus.

"Ketika itu saya merasakan kesalahan total bukan pada siapa pun, hanya pada saya," tuturnya.

Ia mengatakan perubahan total dalam hidupnya itu semata untuk menyembuhkan dan mengalihkan perhatian anaknya dari obat-obatan (narkoba).

Titi lantas membawa anaknya pindah ke rumah yang sangat sepi dan terpencil. Itu adalah rumah 'kontemplasi' untuk merehabilitasi anaknya.

Di rumah itu Titi membuat segala perubahan, dari harta benda, dinding rumah hingga kebiasaan mereka untuk mengalihkan perhatian Indra.

Tak hanya itu, selama 2 tahun di rumah 'kontemplasi' itu Titi selalu berpenampilan bak peragawati.

Baca Juga : Ibunda Afgan Bicara Hubungan Anaknya Dengan Rosaa, Ini Kelebihan Perempuan yang Pernah Cerai!

Semua itu ia lakukan agar Indra tak lagi mencari obat (narkoba) karena pikirannya teralihkan dengan hal-hal baru di sekitarnya.

"Saya pun juga berubah, saya dandan setiap hari seperti pragawati sebenarnya pakai daster saja. Lalu dia mengatakan 'Mama mau show', saya bilang 'Oh iya mama baru pulang show mau show lagi', padahal aku baru nyuci baju-baju," katanya.

Titi mengakui kala itu anak baginya adalah harta sekaligus cobaan. Ia bisa melakukan apapun yang tak mungkin dilakukan demi anaknya.

Uangnya saat itu habis ludes untuk pengobatan hingga mendorong kehidupan anaknya agar lebih baik.

"Ketika itu saya tidak punya uang, habis uangnya untuk membayar hutang anak saya, untuk obat, untuk dokter 4 rumah sakit, penginapan dan semuanya segala macam minum makanan untuk dia supaya sembuh dan segala macam pengeluaran untuk dia lah," tuturnya.

Tulisan Titi Qadarsih ketika berkontemplasi di rumah terpencil

Baca Juga : Intip Konsep Pernikahan Anak Mat Solar, Ada Bajaj Legendaris di Tengah Acara!

Demi 'merehabilitasi' anaknya, Titi rela menutup sementara waktu kehidupannya sebagai seniman selama 2 tahun.

Selain membuat segala perubahan dalam hidup hingga rumah, Titi juga menutup semua komunikasi dan hidup tanpa listrik.

"Jadi 2 tahun itu saya di rumah yang terpencil, terkucil. Alhamdulillah saya punya rumah di tempat yang terkucil dan terpencil, tidak ada listrik, hanya ada telepon dan telepon rumah itu pun kita putus dan tidak ada hubungan dengan tetangga karena the only one house of there di sudut," tambahnya.

Rumahnya kala itu benar-benar dikelilingi pepohonan tinggi yang bisa disebut hutan.

Tetapi, ia justru bersyukur bisa tinggal di rumah yang sangat terkucilkan selama proses merehabilitasi anaknya.

Baca Juga : Seorang Perempuan Meninggal Dunia Setelah 2 Jam Terhimpit Mobil Ringsek yang Dihantam Kereta Api

Baginya cara hidup seperti itu yang dipercaya bisa membantu anaknya keluar dari jeratan narkoba.

Titi menilai menyembuhkan korban narkoba perlu dengan perhatian, ketelatenan dan sentuhan kasih sayang.

"Tidak ada kata sembuh untuk narkoba, hanya dengan kasih sayang, sentuhan tangan kemudian kita sentuhkan telapak tangan kita ke ubun-ubun anak kita. Lalu kita sentuh dengan peluk dan tidak dengan kata-kata keras, tidak dengan tendangan dan makian," jelasnya.

Selama 2 tahun itu Titi Qadarsih hanya menanti kesiapan dan suara anaknya bertekad untuk tidak mau lagi memakai narkoba.

Usahanya bertahan di tempat terpencil pun tak sia-sia, Titi akhirnya mendengar sang anak berbicara "saya tidak mau lagi, saya mau sembuh".