Berita Kesehatan: Ingin Buang Air Kecil Terus, Hati-hati Idap Penyakit Ini!

By Nia Lara Sari, Selasa, 23 Oktober 2018 | 13:23 WIB
Selalu ingin buang air kecil bisa jadi tanda penyakit ini (iStock)

Nakita.id - Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan nyeri saat dan perasaan ingin buang air kecil terus menerus yaitu infeksi saluran kemih (ISK).

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi di bagian sistem kemih, yaitu saluran ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.

Sebagian besar infeksi saluran kemih melibatkan saluran kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi Bisa Mematikan, Kenali dan Cegah Sekarang Juga!

Perempuan lebih berisiko terkena ISK daripada laki-laki. Hal ini karena saluran kemih  perempuan lebih pendek dari laki laki.

Infeksi ISK ini sangat berbahaya jika telah menyebar ke ginjal.

Gejala

Infeksi saluran kemih tidak selalu menyebabkan tanda dan gejala, tetapi beberapa penderita ISK mengluh hal dibawah ini:

- Dorongan yang kuat dan terus-menerus untuk buang air kecil

- Sensasi terbakar saat buang air kecil

- Sering buang air kecil dalam jumlah kecil

- Air seni yang tampak keruh

- Urine yang tampak merah, merah muda cerah atau berwarna seperti cola, tanda darah dalam urine

- Nyeri panggul pada perempuan, terutama di pusat panggul dan di sekitar area tulang pubis.

Baca Juga : Mitos Kehamilan Diatas Usia 30 Tahun yang Masih Dipercaya, Wajib Tahu!

Penyebab

Infeksi saluran kemih biasanya terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih.

Penyebabnya juga berbeda sesuai dengan lokasi infeksi.

- Infeksi kandung kemih (cystitis)

Infeksi kandung kemih biasanya disebabkan oleh Escherichia coli (E. coli), sejenis bakteri yang biasa ditemukan di saluran gastrointestinal (saluran pencernaan).

- Infeksi uretra (uretritis).

Infeksi uretra dapat terjadi ketika bakteri dari sistem pencernaan menyebar dari anus ke uretra.

Juga, karena uretra perempuan dekat dengan vagina, infeksi menular seksual, seperti herpes, gonorrhea, chlamydia dan mycoplasma, dapat menyebabkan uretritis.

Baca Juga : Nadia Mulya Lakukan Headstand Saat Kehamilan 7 Bulan, Amankah?

Faktor risiko

Infeksi saluran kemih umum terjadi pada perempuan, dan banyak perempuan mengalami lebih dari satu infeksi selama masa hidup mereka.

Faktor risiko khusus untuk wanita untuk mengalami ISK termasuk:

- Anatomi

Seorang wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria, yang memperpendek jarak yang harus ditempuh bakteri untuk mencapai kandung kemih.

- Aktivitas seksual

Wanita yang aktif secara seksual cenderung memiliki peluang lebih besar menderita ISK daripada wanita yang tidak aktif secara seksual.

- Menopause

Setelah menopause, penurunan sirkulasi estrogen menyebabkan perubahan pada saluran kemih yang membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi.

Komplikasi

Ketika diobati dengan segera dan benar, infeksi saluran kemih  jarang menyebabkan komplikasi.

Tetapi jika tidak diobati, infeksi saluran kemih dapat memiliki konsekuensi serius. Komplikasi dari suatu ISK mungkin termasuk:

- Infeksi berulang.

- Kerusakan ginjal permanen.

- ISK pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah atau bayi prematur.

- Sepsis, komplikasi infeksi yang berpotensi mengancam nyawa.

Pencegahan

- Minum banyak cairan, terutama air putih.

Minum air membantu mengencerkan air seni dan memastikan bahwa kita akan buang air kecil lebih sering.

Saat kita berkemih maka bakteri akan keluar dari saluran kemih sebelum infeksi dapat dimulai.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyakit Jengger Ayam Sering Menyerang Perempuan, Ini Gejalanya!

- Cebok dari depan ke belakang.

Cebok dari depan ke belakang setelah buang air kecil dan setelah buang air besar dapat membantu mencegah bakteri di daerah anus menyebar ke vagina dan uretra.

- Pipis setelah hubungan seksual

Kosongkan kandung kemih segera setelah hubungan seksual dapat mencegah ISK.

- Hindari produk-produk feminin di daerah kewanitaan

Menggunakan semprotan deodorant atau produk feminin lainnya, seperti douche dan bubuk, di area genital dapat mengiritasi uretra.(*)