Berita Kesehatan: Jantung Seorang Bayi Terhenti Akibat Dehidrasi, Kenali Gejala dan Pencegahannya!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Selasa, 23 Oktober 2018 | 14:40 WIB
Jillian Johnson dan bayi London yang meninggal dunia setelah jantungnya terhenti akibat dehidrasi (parents.com)

Nakita.id - London ialah seorang bayi mungil yang meninggal dunia setelah mengalami henti jantung akibat dehidrasi.

Jillian Johnson, ibunda London menceritakan bahwa London kehilangan hampir 10% berat badannya sekitar 2 hari setelah dilahirkan akibat dehidrasi.

Meskipun sadar bahwa ASI yang dihasilkannya kurang, tetapi Johnson tidak ingin memberikan London susu formula.

Akibatnya, 12 jam setelah London dibawa pulang dari rumah sakit dia mengalami dehirasi berat hingga henti jantung dan meninggal dunia.

Baca Juga : Waspadai Gejala Dehidrasi Pada Anak, Bisa Sebabkan Kematian!

Dehidrasi merupakan kondisi saat tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang diterimanya.

Kondisi ini seringkali dianggap sepele karena tanda utamanya yang dipahami hanya berupa rasa haus.

 

Baca Juga : 5 Daftar Warna Lipstik Agar Wajah Terlihat Fresh dan Awet Muda

Namun faktanya dehidrasi berat justru tidak ditandai berupa rasa haus.

Selain itu, keadaan kekurangan air ini dapat menghambat proses metabolisme tubuh dan jika dibiarkan terus-menerus akan mengancam jiwa.

Bayi dan balita ialah kelompok yang paling rentan mengalami dehidrasi karena tubuh mereka menyimpan cadangan cairan yang lebih sedikit.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi dan balita.

Di antaranya adalah peningkatan suhu tubuh, diare, dan muntah.

Peningkatan suhu tubuh dapat membuat bayi dan balita mengalami keringat berlebih dan tubuh kehilangan air dengan cepat sehingga membuatnya dehidrasi.

Sedangkan diare adalah penyebab utama kehilangan air pada balita.  

Diare biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, dan bahkan alergi makanan.

Kondisi ini menyebabkan kehilangan air yang cepat dari tubuh balita, sehingga menyebabkan dehidrasi.

Adapun muntah dengan cepat menghabiskan cadangan cairan tubuh, seperti halnya diare.

Baca Juga : Gemas! Lari-lari di Panggung, Jan Ethes Sukses Bikin Paspamres Kewalahan

Berikut beberapa tanda dehidrasi pada bayi dan balita.

- Mulut kering adalah tanda awal dehidrasi pada bayi dan balita. Mulut kering ditandai dengan air liur lebih sedikit, lidah, dan bibir kering.

- Anak tidak buang air kecil setidaknya selama 3 jam.

- Air mata sedikit dan bahkan tidak ada air mata.

- Mata dan pipi cekung

- Fontanelle/bagian ubun-ubun di atas kepala anak menyusut ketika disentuh.

- Kulit kering dan pecah-pecah.

Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO

Sebaiknya, segera bawa bayi dan balita berkonsultasi pada dokter bila tanda-tanda di atas diikuti dengan tanda-tanda lain seperti:

- Diare selama 24 jam atau lebih

- Mudah tersinggung

- Banyak tidur

- Kurang aktif

- Tinja berdarah atau hitam

Baca Juga : Berita Kesehatan: Curatan Hati Joanna Alexandra, Rawat Anak Dengan Kelainan Genetik Langka

Satu-satunya cara untuk secara efektif mengobati dehidrasi adalah dengan mengisi kembali cairan yang hilang.

Ari Brown, MD, FAAP, pendiri 411 Pediatrics mengatakan bahwa orangtua khususnya para ibu tidak memaksakan kehendak hanya memberikan ASI saja bila telah melihat tanda-tanda dehidrasi pada bayi.

Sebab, "Beberapa wanita tidak menghasilkan cukup kolostrum atau susu matang karena berbagai penyebab yang mendasari".

Adapun untuk balita, orangtua bisa memberikan anak oral rehydration salts (ORS) atau biasa dikenal dengan oralit.

Oral rehydration salts merupakan obat yang dijual bebas untuk rehidrasi balita.

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Putri Najwa Shihab Lahir Prematur Meninggal, Ini Komplikasi Bayi Prematur

Saat anak dehidrasi, orangtua juga dianjurkan untuk memakaikan anak mereka dengan pakaian yang ringan, berwarna terang, dan longgar dalam cuaca panas dan lembap.

Pakaian seperti itu, akan mengurangi kemungkinan pemanasan berlebih dan dehidrasi.

Adapun cara untuk menghindari dehidrasi, para ahli merekomendasikan untuk memberi anak-anak setidaknya 8 gelar air mineral setiap hari.

Jumlah ini bisa disesuaikan dengan berat tubuh dan aktivitas anak.

 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker

Ari Brown menegaskan sudah saatnya orangtua semakin peduli dan memahami tanda-tanda dehidrasi.

Sebab seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dehidrasi dapat berlangsung sangat cepat dan fatal bila tak segera ditangani.(*)