Bukan Operasi Plastik Biasa, Inilah Kisah 'Dokter Hantu' yang Memakan Banyak Korban dengan Biaya Selangit!

By Rosiana Chozanah, Kamis, 25 Oktober 2018 | 08:00 WIB
'Dokter hantu', praktik operasi plastik yang bikin merinding (sandiegouniontribune.com)

Nakita.id - Ahli bedah plastik atau operasi plastik dengan sedikit pengalaman yang dikenal sebagai "dokter hantu" sungguh membawa bahaya serius.Mereka, para dokter yang tidak berlisensi ini jelas dapat menyebabkan bahaya bagi pasien di meja operasi Korea Selatan.Dilansir dari Sandiegouniontribune.com, pada tahun 2015 silam, seorang mahasiswa berusia 26 tahun dari Cheonan, Park HI membayar 12 juta won (sekitar Rp160 juta) pada tahun 2012 atas operasi yang telah dijalankannya.

Baca Juga : Dari Body Shaming Hingga Dikira Operasi Plastik, Dita Soedarjo Bocorkan Rahasia PerubahannyaPark HI mempertajam garis rahangnya dengan operasi kosmetik. Namun prosedur itu menjadi kacau, wajahnya seperti disayat-sayat.Tak hanya itu, Park HI juga harus menanggung kelumpuhan parsial serta menderita edema."Saya pergi ke dokter Sang karena dia dulu sangat terkenal," kata Park.Anehnya, dokter Sang menjanjikan prosedur operasi akan ditangani olehnya sendiri dan hanya akan memakan waktu seminggu.Seperti yang kita tahu, Korea Selatan adalah surganya bedah plastik.

Lebih dari 4.000 klinik melakukan 250.000 operasi kosmetik setiap tahunnya.Menurut International Society of Aesthetic Plastic Surgery, rasio tertingginya adalah sekitar 13 dari 1.000 orang yang memilih untuk melakukan operasi plastik.Namun ahli bedah terkenal tidak dapat memenuhi semua permintaan yang begitu tinggi.

Baca Juga : Malapetaka Usai Operasi Plastik Hidung, Binatang Lintah Membuatnya Baik Kembali Akhirnya, banyak pasien yang memilih pergi ke 'dokter hantu'.Park, yang pernah mendengar desas-desus tentang ahli bedah tiruan, menaruh perekam video di sakunya beberapa menit sebelum dibius.Setelah dirinya sadar, apa yang dapat didengarnya sungguh membuatnya ngeri.Saat Park tak sadarkan diri di bawah pengaruh obat bius, dokter bedah lain yang bukan dokter Sang datang dan mengolok-olok tubuhnya yang kurus.Park mengeluh bahwa keputusannya melakukan operasi itu adalah keputusan terburuk dalam hidupnya.Tidak menjadi seperti apa yang diidam-idamkannya, Park justru menderita pembengkakan wajah.

Saraf dagunya bahkan tidak dapat berfungsi dan hidungnya tampak mungil. Semua menjadi kebalikan dari yang diinginkannya.Ada juga pasien yang merasa menjadi korban klinik dan melaporkannya ke persidangan.

Baca Juga : Dari Body Shaming Hingga Dikira Operasi Plastik, Dita Soedarjo Bocorkan Rahasia PerubahannyaNamun dalam kasus-kasus seperti itu, pasien cenderung menemui kekalahan."Ketika seorang pasien pergi ke pengadilan, klinik akan menyerang balik dan menggugatnya sebagai bentuk pencemaran nama baik," kata An Gijong, perwakilan hukum Organisasi Aliansi Pasien Korea.Baca Juga : Malapetaka Usai Operasi Plastik Hidung, Binatang Lintah Membuatnya Baik Kembali

Selanjutnya, pasien membutuhkan sejumlah besar uang dan waktu untuk melanjutkan proses yang akhirnya berujung pada kekalahan.Salah satu organisasi yang paling keras menentang praktik ini adalah Asosiasi Ahli Bedah Plastik Korea, yang dipimpin oleh dokter veteran Kim Sungwoong.Kim menekankan bahwa hal yang paling utama dalam proses operasi plastik adalah hubungan dokter dan pasien."Ahli bedah harus berusaha mengenali kliennya secara pribadi untuk kemudian mempelajari kasusnya dengan baik," ucapnya.(*)

Artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul, "'Dokter Hantu': Menguak Sisi Gelap Operasi Plastik di Korea Selatan yang Bikin Merinding"