"Ada tren penurunan sebetulnya, meskipun ini mungkin datang dengan mengorbankan pasien perempuan sebelumnya," kata laporan itu.
Satu masalah yang terjadi dimanapun di belahan dunia, dokter jantung pria lebih banyak daripada dokter jantung wanita.
Baca Juga : Minum Air Putih Takarannya Harus Pas, Kebanyakan Bisa Bikin Koma!
Jadi tidak mungkin untuk selalu mencocokkan jadwal dokter perempuan dengan pasien perempuan karena serangan jantung selalu berpacu dengan waktu.
Para peneliti berpendapat, solusinya adalah menambahkan lebih banyak dokter wanita di unit gawat darurat dan melatih kesiapan serta kesigapan mereka menangani pasien jantung.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Bau Mulut? Coba Cek Apa Yang Moms Minum
"Mengingat biaya belajar dokter spesialisasi lebih lama dan lebih mahal, sangat mungkin jumlah dokter (jantung) wanita akan bisa mengejar ketertinggalan jumlah dokter jantung pria di tempat kerja. Maka mungkin efektif untuk meningkatkan kehadiran dokter (umum) wanita yang terlatih di unit gawat darurat." (*)