Posisi Hubungan Intim Supaya Peluang Hamil Lebih Besar, Menyenangkan Dilakukan dan Ada Penjelasan Ilmiahnya!

By David Togatorop, Sabtu, 27 Oktober 2018 | 11:02 WIB
Posisi hubungan intim supaya peluang hamil lebih besar ada penjelasan ilmiahnya (Pixabay)

Nakita.id - Ada banyak pendapat mengatakan Moms dan pasangan harus mengatur posisi hubungan intim supaya peluang hamil lebih besar.

Sebab, banyak perempuan mencoba apa saja untuk bisa hamil, selama itu masuk akal dan aman dilakukan, termasuk mencoba posisi berhubungan intim supaya peluang hamil lebih besar. 

Namun, apakah posisi berhubungan intim supaya peluang hamil lebih besar menentukan Moms bisa hamil?

Baca Juga : Tanda-tanda Awal Kehamilan Setelah Berhubungan Intim, Awas Kehamilan Palsu!

Sebenarnya, tak pernah ada penelitian dan bukti yang menyebutkan bahwa beberapa posisi bercinta lebih baik daripada teknik lainnya dalam urusan pembuahan (konsepsi).

Namun begitu, anggapan yang banyak beredar di masyarakat patut dicoba selama tidak mengurangi nikmatnya proses bercinta dengan pasangan. Betul, kan?

Baca Juga : Jangan Ragu Lagi, Ini 7 Keuntungan Berhubungan Intim di Pagi Hari

Posisi misionari

Posisi bercinta klasik ini sering kali dianggap yang terbaik untuk konsepsi.

Banyak orang percaya, penetrasi yang dilakukan pasangan dari atas membantu sperma berenang lebih cepat menuju saluran telur (tuba falopi).

Posisi misionari bisa jadi membosankan bila dilakukan terus-menerus.

Untuk mengatasinya, Moms dan pasangan harus banyak berkreasi saat foreplay. 

Doggy style

Ini adalah istilah populer untuk posisi bercinta dari belakang.

Di sini, Moms berada dalam posisi berlutut, kemudian pasangan melakukan penetrasi dari belakang.

Sebagian besar orang meyakini, posisi penis yang dekat dengan leher rahim saat berhubungan seks akan memudahkan sperma berenang menemui targetnya.

Baca Juga : Sebelum Hamil Lagi, Pertimbangkan Dulu Jarak Kehamilan yang Ideal

Akan tetapi, jika posisi rahim Moms menekuk ke belakang (posisi rahim dan vagina membentuk huruf Q), sebaiknya Moms tidak bercinta dengan posisi ini karena bisa menimbulkan rasa sakit.

Posisi rahim normal biasanya berada di atas vagina, yang kira-kira membentuk huruf “P”.

Namun, jika Moms kesulitan bercinta dengan posisi misionaris, mungkin karena permasalahan berat badan, doggy style bisa jadi jalan keluarnya. 

Woman on top

Saat bercinta, posisi Moms berada di atas tubuh pasangan.

Secara fisika, laju sperma memang akan melawan gaya gravitasi.

Inilah yang membuat banyak orang berpikir cairan itu akan terbuang saat ejakulasi.

Sebaliknya, menurut para ahli teori ini kurang beralasan.

Alasannya, saat ejakulasi sperma tersembur dengan cepat dan berenang dengan cukup gesit menuju saluran telur (tuba falopi).

Baca Juga : Riset : Pria Berisiko Tinggi Alami Kematian Saat Berhubungan Intim dengan Selingkuhan!

Mereka menambahkan, sesungguhnya posisi bercinta terbaik untuk konsepsi adalah posisi yang paling membuat nyaman pasangan perempuan.

Sebagian besar perempuan mengaku, woman on top adalah gaya bercinta yang paling menyenangkan. 

Posisi setelah bercinta

Sehabis berhubungan seks, letakkan bantal di bawah pinggul Moms kira-kira selama 20 menit.

Teori ini dipercaya dapat membantu sperma berenang menuju rahim Moms.

Sebenarnya, tak pernah ada studi yang meneliti apakah posisi setelah bercinta itu berdampak positif pada kehamilan.

Akan tetapi, ada data yang menunjukkan, perempuan-perempuan yang menjalani program inseminasi buatan mengalami peningkatan keberhasilan pembuahan karena berbaring selama 15 menit setelah berhubungan intim.

Baca Juga : Makin Terkenal, Sang Istri Sempat Larang Hotman Paris Lakukan Hal Ini

Berhasil atau tidak, pada dasarnya cara ini patut dicoba sebab tidak berbahaya.

Asalkan, Moms tidak melakukan posisi yang agak ekstrem, contohnya sikap lilin.

Alih-alih menguntungkan, cara itu malah bikin Moms tersiksa. 

Trik seks terbaik

Sesungguhnya, posisi bercinta hanya menambahkan sedikit peluang dalam proses konsepsi.

Cara terbaik memperbesar kemungkinan hamil adalah dengan melakukan perhitungan masa ovulasi yang tepat serta waktu dan frekuensi bercinta yang tepat. (Deasy Christina Siallagan)