4 Fakta Lion Air JT 610 Jatuh, Sempat Minta Menaikkan Ketinggian!

By Anisyah Kusumawati, Senin, 29 Oktober 2018 | 17:43 WIB
Fakta jatuhnya pesawat Lion Air (Lion Air/Yosua Sancaka)

Nakita.id - Kabar duka datang dari dunia penerbangan Indonesia setelah kejadian Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh pagi tadi (29/10/2018).

Pesawat diketahui hilang di sekitar perairan dekat Karawang, Jawa Barat.

Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Sindu Rahayu menuturkan, pesawat tersebut membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi.

"Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi dengan 2 pilot dan 5 FA (flight attendant). Sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam," ujar Sindu melalui keterangan tertulisnya, Senin (29/10/2018).

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh, Inilah Posisi Tempat Duduk Paling Aman di Pesawat

Pesawat dengan tipe B737-8 Max terbang dari Bandar Udara Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang.

Berikut fakta-fakta mengenai kronologi jatuhnya pesawat ini.

1. Hilang Kontak 13 Menit Lepas Landas

Pesawat ini sempat mengalami hilang kontak setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Dilansir TribunWow.com dari siaran langsung KompasTV, Corporate Secretary Airnav Indonesia, Didiet Ks Radityo, membenarkan hal tersebut.

Baca Juga : Konsumsi Timun Tidak Disarankan Untuk Orang-orang Ini, Catat!

"Sesuai dengan laporan dari kontrol kami yang bertugas di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta Air Traffic Control Services bahwa memang dilaporkan pesawat JT-610 jurusan Cengkareng-Pangkal dilaporkan telah lost contact pukul 6.20 WIB," ungkapnya.

Didiet menjelaskan, saat itu pihaknya sedang melakukan pemanduan untuk izin penerbangan dan pengaturan navigasi dari arah Cengkareng ke Pangkal Pinang.

2. Meminta Izin Menaikkan Ketinggian

"Sebagaimana pelayanan rutin dari pihak navigasi, pilot selalu meminta izin untuk menaikkan ketinggian, dan memang pilot melaporkan ada kondisi tertentu yang membuat dia mengambil keputusan, dan kita akan mengkonfirmasi ulang hal tersebut," jelas Didiet.

Namun, jelas Didiet, sekitar pukul 6.20 WIB, pihaknya tidak dapat menghubungi kembali pesawat tersebut.

Baca Juga : Makan Buah Anggur Saat Moms Hamil, Ini yang Akan Terjadi Pada Janin

Untuk kondisi yang dimaksudkan pilot, Didiet memaparkan, ada beberapa prosedur dari pelayanan navigasi yang harus dilakukan, misalnya terkait traffic, kendala teknis, dan lain sebagainya.

3. Hilang Kontak di Tengah Pembicaraan Pilot dan ATC

"Namun saat komunikasi itu berjalan memang ada lost contact itu," ucapnya.

Didiet menjelaskan, hilang kontak yang terjadi antara pilot dengan pihak ATC ini terjadi di tengah pembicaraan mereka.

"Iya (hilang kontak terjadi di tengah pembicaraan antara pilot dengan ATC). Komunikasi belum ditutup, tapi sudah hilang kontak," ujarnya.

Baca Juga : 5 Hal yang Memengaruhi Tampilan Janin Saat Lahir, Bukan Hanya Genetik!

Didiet menuturkan, saat ini pihaknya berusaha mencari koordinat terakhir yang tercatat di radar.

"Kami juga sudah menginformasikan hal ini kepada Kementerian Perhubungan, dan tahapan pasca lost contact itu kita lalui sesuai dengan prosedur yang berlaku," kata Didiet.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Sindu mengatakan, pesawat Lion Ait itu berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.

4. Sempat Meminta Return to Base

Pesawat juga sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan BASARNAS, Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610," kata Sindu.

Baca Juga : 4 Makanan Untuk Mempercepat Bukaan dan Memperlancar Persalinan

Mari bersama kita doakan agar secepatnya korban dapat ditemukan dan tak ada lagi kejadian serupa.