Berharap Masih Selamat, Ini Firasat Aneh Keluarga Pramugari Alfiani Sebelum Pesawat Lion Air JT-610 Jatuh

By Riska Yulyana Damayanti, Selasa, 30 Oktober 2018 | 10:39 WIB
Kondisi rumah pramugari Alfiani di Madiun yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 (Muhlis Al Alawi/ Kompas.com)

Nakita.id - Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa barat kemarin (29/10/2018) telah membawa 7 awak pesawat yang terdiri dari 2 pilot dan 5 kru pesawat.

Selain itu ada 179 penumpang dewasa, 1 anak-anak dan 2 bayi yang turut menjadi korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh kemarin pagi.

Hingga jumlah korban mencapai 189 orang termasuk awak pesawat.

Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu.

Baca Juga : Tersebar Video Sosok Mirip Valak Muncul di Ruang Rias, Ternyata Begini Faktanya

"Pesawat membawa 179 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan lima FA (flight attendant).

Salah satu pramugari yang juga menjadi korban bernama Alfiani Hidayatul Solikah.

Alfiani sempat membagikan kondisi malam sebelum dirinya ikut terbang bersama pesawat Lion Air JT 610.

Baca Juga : Aneh! Muncul Suara Minta Tolong dari Makam Perempuan yang Baru Dikubur, Ini Faktanya

Dalam unggahannya tersebut ia memperlihatkan suasana gelap di sekitar tempatnya saat itu.

Alfiani ternyata merupakan anak tunggal dari pasangan Sukartini dan Slamet.

Sebelum jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 jatuh, ibunda Alfiani yang bernama Sukartini telah memiliki firasat buruk.

Baca Juga : Setelah Rutin Meminum Air Kencing Perempuan Ini Sembuh dari Sakitnya, Ternyata Begini Caranya

Dua hari sebelum kejadin tersebut, Sukartini melihat seekor burung perkutut yang tiba-tiba terjatuh dari tandon di lantai dua rumahnya di Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Sukartini tidak berpikir itu merupakan sebuah tanda anak tunggalnya akan mendapatkan peristiwa nahas tersebut.

Burung yang jatuh akhirnya ia ambil dan dimasukkan ke dalam sangkar untuk dirawat.

Baca Juga : Setelah Makan Jajanan Pasar, Bule Amerika Beri Komentar Ini: 'Sangat Enak'

Hingga saat ini burung tersebut masih mereka pelihara.

"Kejadian hari sabtu (27/10/2018) sore. Saat ini burungnya masih hidup," kata Sukartini saat menerima Bupati Madiun Ahmad Dawami yang berkunjung ke rumahnya, Senin (29/10/2018) malam dilansir dari Kompas.com.

Dua hari setelah kejadian jatuhnya burung perkutut, dikabarkan pesawat yang ditumpangi anaknya hilang kontak dan dinyatakan jatuh ke perairan daerah Karawang, Jawa Barat.

Sukartini dan Slamet yang mendapatkan kabar jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 yang ditumpangi anaknya itu berjaga hingga tengah malam untuk mendapatkan kepastian kabar Alfiani.

Baca Juga : Viral! Seorang Bule Mengais Tempat Sampah di Bali untuk Mencari Makanan

Meski tengah malam, rumah Alfiani nampak ramai karena banyak sanak saudara yang datang dan berharap mendapatkan kabar baik tentangnya.

Mereka memandang foto Alfiani yang memakai seragam pramugari dan berharap dirinya masih bisa diselamatkan.

Saking sedihnya, Slamet tidak ingin melihat tayangan televisi atau mendengarkan radio berita tentang jatuhya pesawat Lion Air JT-610.

Baca Juga : Seorang Perempuan Mencoba Bunuh Diri Setelah Tahu Pacarnya Sudah Beristri, Begini Akhir Kisahnya

"Saya tidak lagi mau menonton televisi," kata Slamet.

Slamet juga menjelaskan bahwa sebelumnya Alfi memberitahukan akan ditugaskan untuk terbang ke Balikpapan, namun tiba-tiba berubah rute terbang ke Pangkal Pinang.

Baca Juga : Jarang Terekspos Media, Rumah Luna Maya Justru Tampak Sederhana! Ini Penampakannya

Slamet juga berharap bahwa Alfiani Hidayatul Solikah anak tunggal yang selalu ia banggakan masih bisa ditemukan dalam keadaan selamat. (*)