Banyak Tetangga Pilot Lion Air JT 610 Terkejut atas Kematiannya, Ternyata Begini Kesaksian Mereka Semasa Ia Hidup

By Rosiana Chozanah, Selasa, 30 Oktober 2018 | 20:12 WIB
Sosok Bhavye di mata kerabat (New Indian Express/Facebook)

Nakita.id - Pilot dan kopilot Lion Air JT 610 ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada Senin (29/10) kemarin pukul 06.33 WIB.

Sang pilot, Captain Bhavye Suneja, yang sempat ingin kembali ke Bandara Soekarno-Hatta karena merasa ada yang tidak beres dengan pesawat yang dikendalikannya.

Baca Juga : Sebelum Terbangkan Lion Air JT 610, Pilot Bhavye Suneja Ingin Gelar Pesta 'Selamat Datang' Bersama Sahabatnya!

Namun naas, 13 menit setelah lepas landas, pesawat dinyatakan hilang kontak kemudian dikabarkan jatuh ke Laut Jawa.

Pihak keluarga sebenarnya sudah bersemangat menyambut Bhavye dan istrinya Garima Sethi pulang ke India untuk merayakan Diwali.

Diwali merupakan sebuah festival cahaya, dan selalu digelar setiap tahunnya.

Tahun ini, Diwali akan dilaksanakan pada 7 November mendatang di Delhi.

Namun semangat itu berganti duka ketika keluarga mendengar kabar Bhavye menjadi korban dalam kecelakaan pesawat ini.

Sang ibu, Sangeeta Suneja, sangat terpukul dengan kondisi putranya yang berencana pulang pada 5 November besok.

Bersama keluarganya, Sangeeta meminta pihak media yang datang ke rumahnya di Manyur Vihar untuk ikut mendoakan Bhavye.

Para kerabat yang sudah melihat perkembangan Bhavye dari kecil mengatakan lelaki berusia 31 tahun itu 'sangat manis'.

Baca Juga : Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh, Pramugari Alfiani Curhat Kepada Gurunya; 'Sangat Lelah, Bu'

"Anak perempuanku belajar dengan Bhavye di sekolah. Hari ini, dia yang tinggal di Dubai mengabariku 'Bhavye meninggal' dan mengungkapkan keterkejutannya," tutur tetangga Bhavye, P K Sinha.

"Ayah Bhavye menguatkan hatinya dan tidak menangis tetapi kita tahu apa yang sedang dirasakannya," sambungnya.

Sinha mengatakan, Bhavye selalu pulang untuk merayakan Diwali setiap tahunnya dan tahun ini ia berencana pulang.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Ahlcon Public School di Mayur Vihar, Bhavye mendapatkan lisensi penerbangannya pada 2009.

Ayahnya, Gulshan Suneja merupakan seorang akuntan dan ibunya, Sangeeta Suneja bekerja di Air India.

Air India mengatakan bahwa Sangeeta Suneja menangani penumpang dari maskapai di Bandara Delhi.

Setelah menikah pada 2016 lalu, Bhavye dan Garima memutuskan untuk tinggal di Jakarta.

Pernikahan Bhavye dan Garima pada 2016 lalu

Adik Bhavye, Ruhaani, bercita-cita untuk menjadi pilot seperti sang kakak.

Baca Juga : Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh Setelah 13 Menit Lepas Landas, Ternyata Pesawat Ini Baru Beroperasi 2 Bulan

"Keluarga Suneja pergi mengunjungi Bhavye untuk Raksha Bandhan dan sangat senang. Dia akan datang pada 5 November untuk perayaan Diwali. Ruhaani dan putriku adalah teman sekolah dan dia (Ruhaani) ada di sini pada sampai larut malam pada hari Minggu untuk mendiskusikan tentang kakaknya dan rencana Diwali," sambungnya.

Untuk mengenang sahabatnya, Anil Gupta, seorang tetangganya mengatakan ia dan Bhavye sering bermain bersama saat masih kecil.

"Ibunya sedang bekerja ketika mereka mendengar kabar kecelakaan pesawat di televisi dan sejak saat itu, mereka berharap Bhavye baik-baik saja," tutur Gupta.

Sekarang, keluarga Bhavye sudah terbang ke Jakarta untuk memastikan kabar sang anak serta menantunya.

Baca Juga : Tinggalkan Istri dan 2 Anak, Kopilot Lion Air JT 610 Seharusnya Tidak Boleh Terbang Karena Sedang Alami Hal Ini