Nakita.id - Mual adalah rasa tidak nyaman pada perut yang kemudian bisa membuat muntah, yang mana ini bisa terjadi pada setiap orang baik anak-anak maupun orang dewasa.
Saat muntah, baik Moms maupun Si Kecil akan melakukan pengosongan isi lambung.
Pada Si Kecil, seringkali muntah terjadi setelah mereka makan, sehingga menimbulkan rasa khawatir tersendiri pada Moms.
Dilansir dari laman WebMD, penyebab muntah pada masing-masing Si Kecil berbeda, menyesuaikan umur mereka.
Baca Juga : Anak Inul Daratista Muntah Kalau Makan Nasi, Bukan Alergi, ini Penyebabnya Kata Pakar!
Untuk anak-anak, muntah merupakan hal umum, yang mana biasanya dikarenakan infeksi virus, keracunan makanan, alergi susu, mabuk perjalanan.
Kemudian karena makan berlebihan, batuk, susu yang tersumbat, serta karena penyakit yang membuat Si Kecil mengalami demam tinggi.
Apabila Si Kecil muntah setelah makan, bisa jadi disebabkan oleh keracunan makanan, gastritis atau radang lambung, maag, atau bulimia.
Mual atau muntah satu hingga delapan jam setelah makan juga dapat mengindikasikan keracunan makanan.
Baca Juga : Kenali Penyebab Penyakit Bayi Biru, Salah Satunya Karena Cacat Jantung
Namun, bakteri yang mengandung makanan tertentu, seperti salmonella, dapat memakan waktu lebih lama untuk menghasilkan gejala.
Muntah biasanya tidak berbahaya, tetapi muntah bisa juga menjadi tanda penyakit yang serius.
Beberapa contoh kondisi serius yang dapat mengakibatkan mual dan muntah termasuk gegar otak, meningitis atau infeksi pada lapisan membran otak.
Lalu, penyumbatan usus, radang usus buntu, hingga tumor otak.
Baca Juga : Waspada Sindrom Kepala Datar pada Bayi, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Kekhawatiran lain dari Si Kecil yang muntah adalah dehidrasi, yang mana anak-anak memiliki risiko lebih besar mengalami dehidrasi, terutama jika mereka mengalami diare.
Moms harus waspada jika Si Kecil dehidrasi akibat muntah, kenali tandanya seperti bibir dan mulut kering, mata cekung, napas atau nadi yang cepat.
Pada bayi, perhatikan jika frekuensi buang air kecil mereka menjadi berkurang, dan ubun-ubun yang cekung.