Moms Harus Tahu, Berikut 8 Penyakit Jangka Pendek pada Bayi Prematur

By Finna Prima Handayani, Kamis, 1 November 2018 | 08:33 WIB
Penyakit jangka pendek pada bayi prematur (pexels.com)

Nakita.id - Bayi prematur merupakan bayi yang lahir sebelum waktunya, membuat ia menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.

Selain itu, penyebab bayi prematur rentan terhadap penyakit juga karena mereka belum memiliki organ yang benar-benar siap untuk berfungsi sendiri.

Dilansir dari laman mayoclinic.org, ada dua penyakit atau gangguan kesehatan pada bayi prematur, yang mana dikelompokkan dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Umumnya, semakin dini bayi dilahirkan maka semakin tinggi risiko komplikasi atau penyakit menyerang bayi prematur.

Baca Juga : Si Kecil Sering Muntah Setelah Makan? Yuk Moms Ketahui Penyebabnya!

Nah Moms, kali ini akan dibahas mengenai kompilkasi atau penyakit yang diderita bayi prematur pada jangka pendek, khususnya terjadi pada minggu-minggu pertama kelahiran.

1. Masalah pernapasan

Bayi prematur mungkin mengalami kesulitan bernapas karena sistem pernapasan yang belum matang.

Apabila paru-paru bayi tidak memiliki surfaktan, suatu zat yang memungkinkan paru-paru mengembang, ia dapat mengalami sindrom gangguan pernapasan.

Sebab, paru-parunya tidak dapat mengembang dan berkontraksi secara normal.

Baca Juga : Kenali Penyebab Penyakit Bayi Biru, Salah Satunya Karena Cacat Jantung

Bayi prematur juga dapat berpotensi mengalami gangguan paru-paru yang dikenal sebagai displasia bronkopulmoner.

Selain itu, bayi prematur mungkin mengalami jeda berkepanjangan dalam pernapasan mereka, yang dikenal sebagai apnea.

2. Masalah jantung

Masalah jantung yang paling umum dialami bayi prematur adalah patent ductus arteriosus (PDA) dan tekanan darah rendah (hipotensi).

PDA adalah pembukaan terus-menerus antara aorta dan arteri pulmonalis.

Jika tidak segera diatasi akan menyebabkan masalah jantung yang lebih serius, seperti gagal jantung serta penyakit lainnya.

Baca Juga : Penyakit Bayi Kepala Besar atau Macrocephaly Bisa Sebabkan Autisme

Sedangkan untuk tekanan darah rendah, mungkin memerlukan penyesuaian dalam cairan intravena, obat-obatan dan terkadang butuh transfusi darah.

3. Masalah otak

Semakin dini bayi dilahirkan, semakin besar risiko perdarahan di otak, yang dikenal sebagai perdarahan intraventrikular.

Kebanyakan perdarahan ringan, dan dapat hilang dalam jangka pendek.

Akan tetapi, beberapa bayi mengalami perdarahan otak yang lebih besar yang bisa menyebabkan cedera otak permanen.

Baca Juga : Moms Harus Tahu, Berikut Pencegahan Sindrom Kepala Datar pada Bayi

4. Masalah kontrol suhu

Bayi prematur dapat kehilangan panas tubuh dengan cepat, karena mereka tidak memiliki lemak tubuh yang disimpan seperti bayi yang lahir cukup bulan.

Jika suhu tubuh turun terlalu rendah, memungkinkan bayi mengalami suhu tubuh inti rendah yang abnormal atau disebut hipotermia.

Hipotermia pada bayi prematur dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kadar gula darah rendah.

Itu sebabnya bayi prematur yang lebih kecil memerlukan panas tambahan dari inkubator sampai mereka lebih besar dan mampu mempertahankan suhu tubuh tanpa bantuan.

Baca Juga : Jangan Biarkan Bayi Alami Sindrom Kepala Datar, Sembuhkan dengan Cara Ini

5. Masalah gastrointestinal

Bayi prematur lebih mungkin memiliki sistem gastrointestinal yang belum sempurna, sehingga terjadi komplikasi seperti necrotizing enterocolitis (NEC).

Kondisi ini berpotensi penyakit serius, karena sel-sel yang melapisi dinding usus terluka, yang mana ini terjadi pada bayi prematur setelah mereka mulai menyusu, khususnya jika diberi susu formula.

Sedangkan bayi prematur yang hanya menerima asupan ASI, memiliki risiko yang jauh lebih rendah untuk mengembangkan NEC.

6. Masalah darah

Baca Juga : Waspada Sindrom Kepala Datar pada Bayi, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Bayi prematur berisiko mengalami masalah darah seperti anemia dan newborn jaundice.

Anemia adalah kondisi umum di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah.

Sementara semua bayi baru lahir mengalami penurunan jumlah sel darah merah yang lambat selama bulan-bulan pertama kehidupan, tapi penurunan itu akan lebih besar pada bayi prematur.

Lalu, newborn jaundice adalah perubahan warna kuning pada kulit dan mata bayi yang terjadi karena darah bayi mengandung kelebihan bilirubin, yaitu zat berwarna kuning, dari hati atau sel darah merah.

Meskipun ada banyak penyebab penyakit kuning, tapi newborn jaundice lebih sering terjadi pada bayi prematur.

Baca Juga : Waspada Sindrom 'Floppy Baby' pada Bayi Baru Lahir, Kenali Penyebabnya

7. Masalah metabolisme

Bayi prematur sering mengalami masalah dengan metabolisme mereka.

Beberapa bayi prematur dapat mengembangkan kadar gula darah yang rendah secara abnormal (hipoglikemia).

Hal ini dapat terjadi karena bayi prematur biasanya memiliki simpanan glukosa yang lebih kecil daripada bayi yang lahir cukup bulan.

Bayi prematur juga memiliki lebih banyak kesulitan mengubah glukosa yang tersimpan menjadi bentuk glukosa aktif yang lebih bermanfaat.

Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Menyusui Bayi? Begini Penjelasannya, Moms!

8. Masalah sistem kekebalan

Sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sering terjadi pada bayi prematur, sehingga dapat menyebabkan risiko infeksi yang lebih tinggi.

Infeksi pada bayi prematur dapat dengan cepat menyebar ke aliran darah, menyebabkan sepsis, infeksi yang menyebar ke aliran darah.