Gaji Pilot Lion Air JT610 Disebut Hanya Rp 3,7 Juta, Bandingkan Gaji Pilot Lain Jauh Banget!

By Maharani Kusuma Daruwati, Kamis, 1 November 2018 | 15:42 WIB
Ilustarsi kabin pilot pesawat (Kompas.com/Dok. Garuda Indonesia)

 

Nakita.id - Pesawat Lion Air JT610 yang jatuh pada Senin (29/10/2018) ini cukup menjadi perhatian publik.

Pesawat ini membawa 181 penumpang beserta 8 kru kabin, termasuk pilot dan pramugari.

Captain Bhavye Suneja merupakan kapten pilot yang mengomandoi pesawat nahas tersebut.

Baca Juga : Kotak Hitam Lion Air JT-610 Ditemukan, Seperti Ini Bentuk Sebenarnya, Tak Berwarna Hitam!

Hingga kini tim Basarnas masih melakukan proses pencarian dan evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat, yaitu di perairan Karawang, Jawa Barat.

Belum usai duka akibat jatuhnya pesawat tersebut, belakang publik tengah dihebohkan dengan temuan besaran gaji pilot Lion Air yang jatuh tersebut.

Melansir dari berbagai sumber, media-media berita nasional, berdasarkan laporan yang diterima BPJS Ketenagakerjaan, gaji pilot Lion Air hanya Rp 3,7 juta.

Hal ini cukup timpang dengan gaji kopilot yang dilaporkan sebesar Rp 20 juta.

"Sebesar Rp3,7 juta, pilot. Co-pilotnya Rp20 juta," ungkap Kepala BPJSTK Agus Susanto di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).

Kepala BPJS Ketenagakerjaan ini pun merasa adanya kejanggalan pada jumlah gaji pilot tersebut yang dirasa terlalu sedikit.

"Tentunya kita bertanya, kenapa sih, masa gajinya segitu. Padahal besaran gaji itu yang menentukan dasar untuk memberikan manfaat (dana) santunan kepada keluarga korban," ucap Agus Susanto.

Besaran gaji pilot Lion Air ini juga bisa dibilang cukup jauh dibanding rata-rata gaji pilot pada umumnya, Moms.

Baca Juga : Selama Setahun Lelaki Ini Hidup Dengan Sendok di Kerongkongan, Begini Nasibnya Sekarang!

Melansir Kompas.com, pendapatan pilot di Indonesia secara rata-rata adalah sebesar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per bulan.

Sedangkan untuk pilot pemula yang baru mengantongi commercial pilot license adalah sekitar Rp 30 juta per bulan.

Sementara itu, menurut manajemen Garuda Indonesia, penghasilan pilot yunior di maskapai pelat merah ini pada tahun-tahun pertama dapat menyentuh nominal Rp 60 jutaan.

Jumlah pendapatannya ini biasanya terdiri dari gaji beserta tunjangan.

Jumlahnya akan bertambah seiring dengan bertambahnya masa kerja dan jam terbang.

Bila telah menjadi seorang  pilot senior, layaknya kapten senior di maskapai bintang lima seperti Garuda bisa menerima penghasilan atau take home pay sebesar Rp 100 juta hinga Rp 150 juta.

Pendapatan sebesar itu pun masih mendapat tambahan pendapatan noncash.

Baca Juga : Hari Pertama Bebas Diet, Kemal Mochtar Langsung Santap Makanan Ini

 

Mereka juga akan mendapatkan tunjangan lain seperti tunjangan kesehatan, asuransi personal, lost of flying licence, iuran pensiun, BPJS, kesehatan pensiun, penghargaan masa kerja.

Para pilot ini juga akan mendapat penghargaan pensiun yang bervariasi di setiap maskapai.

Proteksi dan fasilitas jaminan karir pun mereka dapatkan, Moms.

Jaminan kesehatan yang mereka peroleh pun dengan asuransi di atas rata-rata.

Jaminan lainnya juga diberikan apabila terjadi kecelakaan yang menyebabkan pilot cacat tetap atau meninggal.

Fasilitas lain yang dimiliki pilot adalah layanan antar jemput dari dan ke bandara hingga fasilitas konsesi berupa tiket penerbangan bagi pilot dan keluarga yang lumrah ditemui pada pegawai maskapai penerbangan.

Seorang pegawai berhak mendapatkan konsesi tiket atau jatah tiket terbang gratis ataupun potongan harga di bawah harga normal tiket penerbangan untuk semua rute penerbangan yang dilayani maskapai tersebut.

Melansir Sripoku,com, ada beberapa faktor yang menentukan gaji seorang pilot, antara lain.

1. Maskapai penerbangan tempat ia bekerja.

2. Total jam terbang

3. Masa kerja dan tingkatan/pangkat/jabatan masing-masing

Baca Juga : BREAKING NEWS: Black Box Lion Air JT-610 Akhirnya Ditemukan

Meski memiliki gaji atau pendapatan tinggi, seorang pilot juga memiliki konsekuensi dan tanggung jawab yang besar.

Para pilot ini bertanggung jawab untuk mengantarkan seseorang ke tempat tujuannya dengan selamat. Nyawa pun menjadi taruhannya. (*)