BREAKING NEWS: Black Box Lion Air JT-610 Akhirnya Ditemukan

By Maharani Kusuma Daruwati, Kamis, 1 November 2018 | 12:53 WIB
Kotak hitam Lion Air JT610 telah ditemukan (Kompas TV)

Nakita.id - Setelah empat hari, black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di Karawang akhirnya ditemukan.

Kamis (1/11/2018) siang, kotak hitam Lion Air PK-LQP telah ditemukan oleh tim pencari, seperti disampaikan pada tayangan Breaking News Kompas TV.

Kotak Hitam ini ditemukan oleh salah satu penyelam TNI AL, Sertu Marinir Hendra Saputra.

Baca Juga : Gaji Pilot Lion Air JT-610 Hanya Rp 3,7 Juta? BPJSTK Merasa Ada yang Janggal, Ini Faktanya!

Baca Juga : Makna Seragam Pramugari Indonesia, Mulai dari Lion Air Hingga Garuda

Sertu Marinir Hendra Saputra menemukan kotak hitam Lion Air JT610 ini di kedalaman sekitar 30 km pada pukul 10.00 WIB.

Melalui laporan jurnalis Kompas TV, Iryanda Mardanus, kotak hitam sekarang sudah dibawa oleh Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kapal ini merupakan kapal pertama yang menemukan ping locator dari black box ini.

Menurut penuturan Iryanda, bahwa kotak hitam yang sudah jatuh di air tidak boleh dipindahkan.

Sehingga untuk membawanya, harus dibawa dalam dalam kotak yang dipenuhi air.

Baca Juga : Pesawat Lion Air Kerap Dinilai Tak Aman, Kapten Batik Air Ungkap Lion, Garuda, dan Sriwijaya Sama Saja

Hal ini dimaksudkan agar kotak hitam ini tetap berfungsi dan dapat didengar percakapan yang sudah terekam.

"Secara teknis dikatakan saat persiapan bahwa nanti bila menemukan black box-nya diikat dengan sebuah tali yang kemudia baru diangkat ke permukaan.

Kenapa seperti itu? Karena balck box harus berada di air terlebih dahulu sebelum dibawa ke permukaan," ujar Iryanda melaporkan.

Baca Juga : Gaji Pilot Lion Air JT-610 Hanya Rp 3,7 Juta? BPJSTK Merasa Ada yang Janggal, Ini Faktanya!

Pengangkatan kotak hitam dari laut menggunakan sebuah kotak kontainer

Baca Juga : Pramugari, Tanggung Jawab Besar dan Utamakan Nyawa Penumpang: Saat Terbang, Kami Tinggalkan yang Kami Cintai di Ujung Landasan

Seperti yang dapat dilihat, kotak hitam yang sebenarnya berwarna oranye ini dibawa menggunakan sebuah kotak kontainer yang isinya adalah air laut.

Karena kotak hitam ini tidak akan berfungsi bila diangkat dari air, sehingga harus tetap berada dalam air laut.

Kotak hitam ini ditemukan bersamaan dengan banyaknya barang yang berserakan di dalam laut.

Tim penyelam bahkan sempat hampir menyerah karena banyaknya barang yang berserakan sehingga menutupi keberadaan kotak hitam ini.

Baca Juga : Kesaksian Penumpang Terakhir Lion Air JT 610 Sebelum Jatuh, Pesawat Sempat Anjlok 2 Kali!

Namun, akhirnya kotak hitam ini ditemukan setelah penyelam berpindah sedikit dari titik koordinat pencarian semula.

Sebelumnya, sinyal kotak hitam Lion Air JT610 yang jatuh pada Senin (29/10/2018) di perairan Karawang ini mulai bisa terdeteksi di hari ketiga, Rabu (31/10/2018).

Kapal Riset (KR) Baruna Jaya milik Badan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang berhasil menemukan sinyal black box yang paling dicari saat kecelakaan pesawat itu.

"Sinyal menunjukkan berada pada kedalaman hampir 30 meter di dasar laut," ujar Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, M. Ilyas dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (31/10/2018), seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga : Presenter TV Ini Dilamar Lewat Baliho di Hari Ulang Tahunnya, Kekasihnya Bukan Orang Sembarangan!Semantara itu, Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza mengatakan, sinyal kotak hitam terdeteksi oleh alat transponder USBL Kapal Baruna Jaya I BPPT pada Rabu siang sekitar pukul 12.25 WIB.

Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian kotak hitam di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Tim juga sudah menurunkan Remotely Operated Vehicles (ROV) untuk mencari fisik kotak hitam tersebut.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyakit Pada Anak Diabetes tipe-1 Biasanya Mulai Terdeteksi di Usia 10-14 tahun

KR Baruna Jaya adalah satu dari empat kapal yang diterjunkan khusus untuk melakukan penyisiran bawah laut.