Cinta Laura Hingga Geng Nia Ramadhani Rayakan Halloween, Inilah Mitos dan Fakta tentang Halloween

By Kunthi Kristyani, Kamis, 1 November 2018 | 20:57 WIB
Nia Ramadhani adakan pesta Halloween (@ramadhaniabakrie/Instagram)

Nakita.id - Membicarakan kehidupan Nia Ramadhani memang tak ada habisnya.

Dipersunting anak konglomerat, Nia hidup berkecukupan dan jadi sosialita kelas atas.

Ia kerap membuat berbagai pesta bersama gengnya, Girls Squad.

Baca Juga : Nia Ramadhani dan Geng Rayakan Halloween, Bagian Kakinya Jadi Sorotan

Seperti beberapa hari lalu, ia mengadakan pesta Halloween di rumahnya.

Beberapa artis seperti Jessica Iskandar, Richo Kyle, dan Mikaila Patritz turut diundang dalam acara tersebut.

Menyesuaikan tema Halloween, para tamunya terlihat seram dengan make up dan kostum hantu.

Seperti Mikaila Patritz yang menyulap wajahnya serupa zombie, Jessica Iskandar berdandan ala Harley Quinn.

Serupa dengan Nia, ternyata Cinta Laura juga ikut merayakan Halloween.

Wajah Cinta dirias menyerupai gambar tengkorak.

Dara berdarah Indonesia Jerman ini melengkapi penampilannya dengan mengenakan baju merah senada dengan hiasan bunga di atas kepalanya.

Cinta juga memamerkan foto bersama kekasihnya, Frank Garcia yang berperan sebagai vampir.

Artis-artis yang merayakan Halloween

Baca Juga : Dikenal Banyak Manfaat, Lada Hitam Berbahaya Bagi Orang dengan 4 Kondisi Ini

Tak ingin ketinggalan, Nadine Chandrawinata juga turut mengunggah potret dirinya kala berdandan untuk Halloween.

Mengenakan dress hitam dengan rambut terurai dan make up serba hitam, Nadine tampak menjiwai karakternya.

Dengan berkostum ala suster, Bella Shofie pun turut meramaikan Halloween bersama teman-temannya dengan menambahkan riasan menakutkan di wajah.

Sekian banyaknya artis yang ikut merayakan Halloween, sebenarnya apa itu Halloween?

Halloween biasanya diperingati setiap tanggal 31 Oktober.

Pada hari tersebut, orang-orang biasanya mengenakan kostum menyeramkan sambil melakukan trick or treat, berpesta di tengah api unggun, atau di ruangan penuh dengan dekorasi labu kuning.

Halloween diperkirakan sudah muncul sejak 2000 tahun lalu oleh bangsa Celtic.

Setiap tanggal 1 November, bangsa ini akan merayakan tahun baru yang disebut Samhain.

Baca Juga : Jadi Negara Maju, Inilah 10 Ciri Khas Sistem Pendidikan di Jepang

Namun di malam sebelum Samhain, mereka percaya roh-roh halus akan melintasi bumi sehingga mereka membuat upacara korban.

Selain mengorbankan hewan untuk para dewa dan berkumpul di sekitar api unggun saat Halloween, bangsa Celtic biasanya mengenakan kostum yang terbuat dari kulit hewan.

Menurut American Folkfore Centre, cara ini mungkin dilakukan untuk menghindari agar mereka tidak kerasukan.

Trick or treat

Pada awal praktik trick or treat, bangsa Celtic yang telah mengenakan kostum akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk bertukar makanan atau minuman.

Kemunculan Halloween di Amerika

Imigran Eropa membawa tradisi Halloween ke Amerika pada tahun 1800-an.

Anoka, Minnesota, mungkin menjadi rumah bagi perayaan Halloween tertua di AS.

Bermula pada 1920, kota ini mulai menyelenggarakan parade dan pesta api unggun.

Baca Juga : Tragedi Kematian Satu Keluarga di Palembang dan Samosir, Inilah Penyebab Orangtua Tega Bunuh Anak!

Asal-usul Jack-O'-Lanterns

Halloween biasanya juga ditandai dengan adanya labu kuning dengan wajah seram yang menyala.

Labu ini biasan disebut sebagai jack-o'-lanterns.

Pada awalnya, istilah itu ditujukan untuk seorang pria dengan lentera atau penjaga malam pada 1663.

Namun satu dekade kemudian, itu mulai digunakan untuk merujuk pada lampu misterius yang kadang terlihat pada malam hari di atas rawa-rawa.

Legenda hantu Halloween

Beberapa cerita hantu saat Halloween tidak pernah mati – meskipun hanya ada sedikit substansi di balik ketakutan yang ditimbulkan.

Salah satunya adalah kisah tentang pemuja setan yang mengharuskannya mengorbankan kucing hitam saat Halloween.

Permen yang dicemari dengan racun, jarum, atau silet juga menjadi ‘pelengkap’ Hallowen lain.

Baca Juga : Tanpa Memarahi, Begini Cara Orangtua Jepang Membuat Anaknya Patuh dan Disiplin