Penyelam Gabungan Temukan Buku Yasin Penumpang Lion JT610 Dalam Kondisi Utuh

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 3 November 2018 | 15:25 WIB
Penyelam temukan buku yasin dalam kondisi utuh (Tribunnews.com/Dennis Destryawan)

Nakita.id - Duka dari jatuhnya pesawat Lion Air JT610 masih belum mereda.

Basarnas dan Polri pun masih berjuang untuk mencari korban dari pesawat jatuh tersebut dengan menerjunkan tim penyelam gabungan.

Tim tersebut bertugas untuk menyisir lautan Karawang, Jawa Barat dalam upaya menemukan jenazah korban dan badan pesawat Lion Air JT610.

Baca Juga : Tinggalkan Istri Hamil dan Baru Nikah 2 Minggu, Korban Lion Air JT 610 Sempat Gelisah Jika Pulang Tinggal Nama!

Tim penyelam gabungan itu telah berhasil menemukan potongan tubuh, barang-barang korban seperti baju, sepatu bayi, casing ponsel dan lain-lain.

Dilansir dari Tribunnews.com, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa saat melakukan penyisiran, penyelam menemukan barang-barang penumpang lainnya, salah satunya adalah buku yasin.

"Tadi pagi, kita nyelam dapat lima baju. Kemudian dapat seat belt, ada (buku) Yasin," kata Dedi di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Bisakah Moms Melakukan Labelling Untuk Memotivasi Anak?

Buku yasin tersebut ditemukan dalam kondisi utuh meski terlihat lecek di beberapa bagian.

Tulisan berbahasa Arab yang berwarna hitam pun tidak luntur dan terlihat masih terang.

Menurut keterangan Dedi, Polri sudah mengerahkan 18 penyelam dalam operasi pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT610.

Baca Juga : Tak Mau Kalah dari Maia Estianty, Ahmad Dhani Ikut Unggah Foto Keluarga Bersama Mulan Jameela, Kece Mana?

Dalam kondisi bagus, penyelam dapat menyelam di kedalaman 35 meter dalam waktu sekitar 15 menit.

"Kalau lebih dari 15 menit membahayakan keselamatan penyelam," ujar Dedi.

Satu tim yang diturunkan terdiri atas empat orang penyelam dan langsung menyebar di bawah air.

Baca Juga : Keguguran Saat Janinnya Berusia 14 Minggu, Perempuan Ini Tunjukkan Bentuk Tangan & Kaki Bayinya

Pencarian dilakukan secara bergantian setiap 15 menit turun dan 15 naik ke permukaan.

Menanggapi arus air yang cukup kuat, Dedi menerangkan kesulitan dan kendala yang mereka hadapi.

"Sedikit lebih sulit dibanding dari kemarin. Arus bawah, arus atas, cukup kuat. Kemarin arus atas ke timur, arus bawah ke barat. Jadi itu salah satu penyebab penyelam kita kesulitan," tutur Dedi.

Baca Juga : Rossa Bocorkan Hal yang Buat Irwan Mussry Cocok Jadi Pendamping Maia Estianty!

Hari ini Sabtu (3/11/2018) kabar duka datang dari salah seorang penyelam yang ikut melakukan evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610.

Nama penyelam tersebut adalah Syachrul Anto yang meninggal saat menjalankan misi kemanusiaan tersebut.

Anto sempat dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri dan tidak ada denyut nadi.

Baca Juga : Manfaat Mendongeng Untuk Bayi Luar Biasa, Lakukan Setiap Hari, Moms

Selain itu, tubuh Anto tampak membiru keunguan pada seluruh leher, wajah, dada atas, serta punggung atas saat tiba di RSUD Koja.Bahkan perut Anto terlihat membuncit hingga keluar cairan warna kuning dari hidungnya.Kemudian Anto langsung ditangani oleh dokter IGD RSUD Koja, dr. Adhy Nalagiri Silavatto.

Baca Juga : Meski Sudah Tua, Orangtua Maia Estianty Masih Nampak RomantisMelansir laman BBC, kabar kematian ini juga dibenarkan oleh Dansatgas SAR, Kolonel Laut (P) Isswarto."Korban dari sipil, penyelam Basarnas," ujar Isswarto, pada Sabtu (3/11) pagi.Ia menyebutkan bahwa Anto masih di dalam air ketika proses evakuasi sudah dihentikan sejak pukul 16.00 WIB."Sore jam setengah lima (kecelakaan terjadi). Kita tutup empat karena cuaca gelap, saya close. Tapi kok masih ada yang menyelam," sambungnya.