Pendiri Lion Air Group Rudi Kirana Diminta Berdiri, Dikecam Keluarga Korban JT-610 Karena Sikapnya, di Ibis Hotel Cawang Jakarta

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 5 November 2018 | 16:36 WIB
Rusdi Kirana bertemu dengan keluarga korban Lion Air (Kompas.com/Jessi Carina)

Nakita.id - Proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 masih terus berlangsung.

Hingga satu minggu pasca insiden nahas tersebut terjadi, masih belum diketahui penyebab pesawat Lion Air PK-LQP itu jatuh.

Keluarga pun korban dipaksa untuk melepas anggota keluarga mereka dengan rasa duka yang mendalam.

Baca Juga : Keluarga Korban Lion Air JT-610 Akan dapat Uang Santunan Rp 1,33 Miliar, Ini Rinciannya

Seolah rasa duka mereka belum cukup, kini pihak keluarga korban harus menanggung rasa marah dan kecewa terhadap manajemen Lion Air.

Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 menilai maskapai penerbangan tersebut tak memiliki rasa empati.

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang keluarga korban dalam pertemuan antara keluarga korban dan direksi Lion Air, Menteri Perhubungan, Kepala Basarnas dan KNKT di Ibis Hotel Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).

Baca Juga : Ternyata Roy Kiyoshi Pernah Ramalkan Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Lihat Videonya!

Dilansir dari Tribunnews.com, orangtua dari korban bernama Johan Ramadhan mengaku kecewa pada sikap pendiri Lion Air, Rusdi Kirana.

"Kami menyampaikan apresiasi kami sebesar-besarnya.

Terima kasih sebesar- besarnya pada Basarnas kami merasa tersanjung dengan evakuasi korban khususnya pak Syahrul Anto pahlawan kami.

Tapi tidak untuk Lion, maaf pak Rusdi Kirana saya anggap gagal," ucapnya dengan nada gemetar seraya mendapatkan tepuk tangan dari hadirin lain seperti dilansir Tribunnews.com.

Baca Juga : Resep dan Bahan Menu Mpasi 7 Bulan Praktis : Buat Menu ini Hanya Butuh 10 Menit

Menurutnya, perusahaan berlambang singa merah ini tidak punya rasa empati yang ditunjukkan pada keluarga korban.

Hal tersebut dikarenakan manajemen Lion Air tidak pernah sekali pun merilis permohonan maaf secara resmi dalam insiden memilukan ini.

"Mungkin bapak-bapak lihat sejak kejadian segera bentuk crisis center. Hanya itu saja.

Baca Juga : Beda dari Pretty Asmara, Saipul Jamil Malah Punya Makanan Favorit di Penjara: 'Masuk Dulu Baru Bisa Ngrasain!'

Jangankan berempati, menelepon saja tidak pak. Kami keluarga perlu dirangkul, kami kehilangan anak kami bukan mereka dibuang ke laut pak," tuturnya.

Keluarga korban pun meminta Rusdi Kirana untuk berdiri agar hadirin bisa melihat wajahnya.

"Pak Rusdi mohon kesediaannya berdiri, pak. Saya mau lihat, sejak hari pertama saya tidak tahu seperti apa rupaya," ucapnya yang diikuti Rusdi Kirana yang langsung berdiri.

Baca Juga : Perubahan Fisiknya Mengundang Tanya, Warganet Tuding Nana Mirdad Lakoni Operasi Plastik

Dilansir dari Kompas.com, manajemen Lion Air akan mendapatkan sanksi apabila penyidik menemukan kesalahan dalam insiden pesawat jatuh ini.

Rusdi Kirana pun menyatakan siap untuk menghadapi proses auditing terkait dengan kecelakaan yang menimpa pesawat Lion Air JT610.

"Kami tidak keberatan kalau memang ada hasil temuan yang menurut (audit) itu kami salah, kami tidak keberatan ada penalti," ujar Rusdi di Hotel Ibis Cawang, Selasa (30/10/2018).

Baca Juga : Melody Eks JKT48 Menikah, Begini Mewahnya Resepsi Bak di Negeri Dongeng

Rusdi mengaku tidak keberatan selama sanksi yang ditimpakan kepada Lion Air setimpal dan adil.

"(Kalau diberi sanksi) kita minta itu ada fairness. Kita tidak minta itu justifikasi karena emosi.

Karena kita juga punya karyawan 30.000, kita satu hari angkut penumpang 200.000, dan masih penumpang lain ke depan juga memerlukan," ujar Rusdi.

Baca Juga : Hanya dengan Ramuan Jahe, Buat Rambut Jadi Super Halus dan Bebas Ketombe

Senin lalu (29/10/2018), pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 tujuan Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Kawarang, Jawa Barat.

Pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 2 orang bayi dan 1 anak serta 2 pilot dan 6 kru pesawat lainnya.