Waspadai Gejala Gegar Otak Ringan Pada Anak Setelah Jatuh

By Gisela Niken, Selasa, 1 November 2016 | 07:00 WIB
Gejala gegar otak ringan pada anak tidak hanya pingsan (Gisela Niken)

Tabloid-Nakita.com – Ketika mendengar kata gegar otak, mungkin yang terpikirkan oleh Mama adalah anak yang pingsan atau tidak sadarkan diri. Padahal, gejala gegar otak ringan pada anak bisa jadi bukan pingsan. Ada beberapa gejala yang perlu Mama waspadai untuk mencegah terjadinya masalah kepala yang lebih serius terutama setelah anak jatuh.

Baca juga: Cedera kepala anak sering terjadi, apa sebabnya?

Gejala gegar otak ringan pada anak yang mungkin terjadi adalah mudah lelah. Kelelahan berlebihan bisa ditandai dengan anak yang jadi lebih sering mengantuk. Selain rasa kantuk pada anak, biasanya anak juga mengalami perubahan pola makan. Anak yang sering mengeluh sakit kepala juga perlu diwaspadai sebagai gejala gegar otak ringan.

Anak yang mengalami benturan dan berujung pada gegar otak juga menjadi lebih bingung. Ia terlihat tidak menjadi waspada seperti biasa. Hal itu biasanya ditandai dengan mudah jatuh dan kordinasi tangannya menjadi lebih buruk. Gejala lainnya bisa muncul jika anak menjadi mudah tersinggung dan terlihat tidak minat terhadap hal-hal yang biasanya ia sukai. Gejala gegar otak ringan yang juga mudah ditemui adalah muntah dan kejang.

Baca juga: Kepala anak terbentur lantai, waspadai tanda-tanda ini

Kenapa anak mengalami gegar otak? Otak sendiri dikelilingi oleh zat gelatin yang bila terbuka akan merusak dinding bagian dalam tengkorak bahkan menyebabkan pendarahan. Ketika mengalami kondisi ini, fungsi otak akan terganggu. Meskipun gegar otak ringan bisa plih dalam waktu 1 hingga 2 minggu, Mama perlu penanganan cepat sebelum terlambat.

Baca juga: Bayi jatuh, perlu ke dokter?

Ketika mendapati gejala gegar otak ringan pada anak di atas sebaiknya Mama segera memeriksakan si kecil ke dokter. Gegar otak yang dibiarkan akan menyebabkan pembengkakkan pada otak dan menyebabkan komplikasi berat seperti epilepsi. Mama juga sebaiknya memberikan perlindungan pada anak untuk mencegah terjadinya gegar otak. Misalnya menggunakan sabuk pengaman saat berekndara, memberi anak mainan sesuai dengan usianya serta memakai sepatu yang pas untuk mencegah anak terjatuh.