Tabloid-Nakita.com – Pemanis buatan serta olahannya memang buruk untuk kesehatan Mama. Rasa pemanis buatan membuat kandungan gula dalam darah menjadi lebih tinggi. Soda menjadi salah satu jenis minuman yang mengandung pemanis buatan yang cukup tinggi. Tidak hanya untuk kesehatan, terdapat bahaya soda untuk kehamilan. Sebuah studi mengungkapkan soda dapat menurunkan ketidak suburan.
Baca juga: Kebiasaan minum soda picu sakit ginjal
Peneliti dari Sao Paulo Federal University mengungkapkan wanita yang secara teratur mengonsumsi minuman ringan seperti soda akan mengurangi peluang untuk hamil. Dalam penelitian ini sebanyak 524 wanita diwawancarai untuk mengetahui makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Hasilnya, terdapat hubungan antara pemanis buatan dengan tingkat kesuburan.
Kandungan gula atau pemanis buatan serta kandungan kafein ternyata berhubungan dengan menurunnya kualitas sel telur. “Studi ini menarik karena banyak orang yang mengonsumsi pemanis buatan dan banyak ditemui pada minuman ringan dan kopi,” ujar Profesor Adam Balen, ketua British Fertility Society. Tidak hanya menurunkan kesuburan dan kualitas sel telur, pemanis buatan juga lebih lanjut bisa berdampak pada kerusakan saat terjadinya pembuahan.
Baca juga: Ini akibat terlalu banyak minum soft drink saat hamil
Ternyata, sudah banyak penelitian yang mengungkapkan bahaya soda dan minuman dengan pemanis buata. Misalnya penelitian dari University of Sydney yang menemukan bahwa minuman ringan berdampak pada metabolisme tubuh. Penelitian ini juga berdampak buruk bagi Mama yang ingin hamil sebab metabolsime tubuh juga penting bagi Mama yang ingin hamil.
Baca juga: Bolehkah ibu hamil minum soda?
Selain berpengaruh pada kesuburan, bahaya soda untuk kehamilan juga akan memengaruhi kesehatan Mama dan janin selama kehamilan. Mama berisiko mengalami preeklamsia kehamilan mengingat kandungan gula dalam darah yang bisa saja meningkat. Selain itu, Mama sebaiknya memilih makanan sehat sejak hamil karena janin yang terbiasa mendapatkan makanan dengan gula tinggi kelak berpotensi obesitas.