Jika Umur 2 Bulan Bayi Belum Mengangkat Leher, Lakukan Stimulasi Ini!

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 17 November 2016 | 07:00 WIB
Untuk menstimulasi leher bayi, letakkan mainan di depan kepala bayi, lalu angkat sedikit mainannya. (Dini Felicitas)

Tabloid-Nakita.com - Kemampuan bayi mengangkat leher akan berkembang alami. Yang perlu dicermati adalah jika sampai pada umur tertentu, anak belum dapat melakukan gerakan yang sesuai anak seumurnya (milestone development).

Umumnya bayi akan mampu mengangkat kepala ketika berusia sekitar 1 bulan, dan mampu menahan kepala saat duduk sekitar usia 4 bulan. Lalu, otot leher dan kontrol kepala akan semakin kuat dan mantap saat bayi berusia 6 bulan.

Meski secara natural leher akan semakin menguat dan tegak, ada juga bayi yang lehernya terlihat lemas atau tidak mampu mengangkat di usia yang seharusnya sudah dilakukan. Untuk itulah Mama Papa perlu mencermati jika si kecil tidak mampu mengangkat kepalanya pada usia 2 bulanan, atau bila bayi tampak malas memutar kepalanya. Kemudian, lakukan beberapa stimulasi agar bayi dapat mengangkat lehernya seperti gambar ini.

1. Mama dapat menyiapkan otot lehernya dengan mengusap-usap tengkuk dan punggungnya beberapa kali sebelum distimulasi.

2 dan 3. Untuk menstimulasi leher bayi, taruh mainan kira-kira 20 cm di depan wajahnya. Biarkan bayi menatap objek tersebut, setelah itu secara perlahan Mama mengangkat objek setinggi kurang lebih 10-15 cm. Biarkan bayi mencoba mengangkat lehernya mengikuti objek tersebut. Paling baik pilih mainan yang berbunyi sambil digoyangkan untuk menarik perhatian si kecil. Berhenti jika si kecil kelihatan bosan atau lelah.

Bila tidak ada perkembangan, segera konsultasikan pada dokter. Dokter umumnya akan mencari penyebab mengapa bayi belum dapat menegakkan kepalanya. Gejala itu bisa jadi tidak menunjukkan apa-apa, bayi hanya sekadar “malas”.

Namun ada berapa kasus yang perlu dicermati, misal leher lemas bayi dikarenakan kelainan perkembangan otak atau ukuran kepala bayi yang lebih besar dari normal (hidrosefalus). Anak-anak dengan masalah tonus otot yang lemah (umum terjadi pada anak down syndrome atau anak dengan masalah gizi) juga kerap mengalami leher lemas.

Setelah ditemukan masalahnya, baru dapat ditentukan penatalaksanaan yang tepat bagi si kecil agar perkembangannya sesuai umur. Yaitu berupa latihan-latihan yang dapat menghindarkan si kecil dari keterlambatan perkembangan yang serius.

Saat yang tepat untuk menstimulasi leher bayi adalah saat bayi masih segar misalnya setelah mandi. Lihat kondisi bayi, biarkan ia memimpin, orangtua bersifat mengarahkan dan hentikan bila bayi terlihat lelah.

Narasumber: Dr. Theresia Diah Arini, SpKFR dari RS Hermina, Ciputat