Baim Wong Berulang Kali Salah Ucap Saat Latihan Ijab Kabul, Fenomena Grogi Sebelum Pernikahan

By Kirana Riyantika, Kamis, 8 November 2018 | 13:14 WIB
Baim Wong grogi latihan ijab kabul di depan Paula Verhoeven (Instagram/dariws_triadi)

Sebenarnya, setiap orang bisa saja berubah menjadi lebih baik.

Tapi, masa lalu pasangan seringkali membuat seseorang menjadi ragu untuk menikahinya.

Bagaimana mengatasi rasa grogi sebelum pernikahan?

Moms, mengalami stress, grogi, dan kekhawatiran sebelum pernikahan merupakan hal wajar yang dialami setiap orang.

Namun, setelah menikah maka semua perasaan grogi tersebut akan berubah menjadi perasaan lega dan bahagia.

Berikut beberapa hal yang membuat Moms tidak perlu terlalu risau menjelang pernikahan, dikutip dari mindbodygreen.com.

1. Keraguan bukan berarti tidak

Keraguan yang sehat adalah tanda bahwa Moms adalah orang yang introspektif, bijaksana, cerdas, dan penuh pertimbangan untuk membuat komitmen seumur hidup .

Seperti yang dikatakan Tara Brach, " Like investigation, healthy doubt arises from the urge to know what is true — it challenges assumptions or the status quo in service of healing and freedom.”

Baca Juga : Jelang Hari Kelahiran, Cici Panda Umumkan Jenis Kelamin Anak Keduanya

2. Belajar dari filosofi kupu-kupu

Beberapa orang mungkin merasa stress seperti orang yang sekarat jelang pernikahan. Sama seperti ulat yang tidak bisa menjadi kupu-kupu tanpa benar-benar melepaskan identitasnya sebagai ulat, untuk tumbuh melalui fase baru dan identitas baru sebagai orang yang sudah menikah, Moms harus rela melepaskan identitas lama, yaitu sebagai lajang.