7 Panduan Saat Mengajarkan Anak Bersaing

By Hilman Hilmansyah, Selasa, 29 November 2016 | 00:15 WIB
Ajarkan anak untuk bersaing secara sehat. (Dini Felicitas)

Tabloid-Nakita.com - Dalam keseharian, si prasekolah pasti senang bermain dengan beragam permainan seperti menyusun balok, pasel, games, kartu, dan sebagainya. Umumnya, anak memiliki keinginan untuk menang, meski ia juga tahu bahwa kekalahan merupakan bagian dari permainan.

Namun, terkadang anak seringkali terobsesi untuk bisa selalu menang dan kurang dapat menerima kekalahan secara sportif, ingin selalu dapat mengalahkan pesaingnya, bahkan mungkin cenderung berbuat curang dibandingkan menikmati keseruan permainan itu sendiri.

Diperlukan arahan dan pemahaman pada anak agar ia tak fokus semata-mata pada kemenangan yang didapat, termasuk banyaknya atau berapa kali kemenangan yang didapat, sampai takut menerima kekalahan. Apa yang perlu dilakukan orangtua saat mengajarkan kompetisi pada anak?

1. Mama Papa hendaknya tidak memaksa atau menekankan anak untuk harus menang dalam setiap kompetisi yang diikuti. Apalagi bila kompetisi tersebut hanya demi keuntungan orangtua.

2. Berikan arahan dan pemahaman kepada anak agar ia tampil sebagai pemenang yang sportif dan siap menerima kekalahan.

3. Tanamkan mengapa perlu bersikap sportif agar ia menyukai kompetisi sebagai tempat meningkatkan dan mengasah kemampuan maupun keterampilannya.

4. Berikan pemahaman bahwa bermain dengan baik dan menikmati permainan tersebut adalah hal yang lebih mengasyikkan daripada sekadar hasil atau kemenangan.

5. Hargai hasil usaha anak ketika ia berkompetisi, baik kalah maupun menang. Hal penting yang harus diketahui anak adalah kompetisi itu menyenangkan. Jadi, berikan penghargaan dari pencapaian anak meski tidak menang dalam suatu kompetisi, sehingga ia tidak mudah putus asa dan tetap memiliki semangat juang untuk terus mau mencoba berkompetisi.

6. Jika anak mengabaikan aturan dalam kompetisi, Mama Papa harus bijaksana menyikapi. Lebih baik orangtua memuji rasa percaya diri anak sehingga ia akan terus terpacu melakukan hal baik. Hindari mempermalukan anak apalagi sampai merendahkan harga diri yang menyebabkan kemarahannya.

7. Ingatkan anak, kekalahan bukan berarti ia tidak mampu melakukan dengan baik, namun itu artinya ada anak lain yang punya kemampuan lebih baik dari dirinya dan jadikan kekalahan tersebut sebagai cara agar ia tampil lebih baik lagi untuk ke depannya.

Itulah hal-hal yang perlu Mama ketahui saat mengajarkan anak berkompetisi. Semoga ia selalu bersaing secara sportif dan sehat ya, Mam.

Ajarkan anak untuk bersaing secara sehat.

Narasumber: Dewi Puspa Hardiawan, MPsi., Sekolah Bakti Mulya 400 Pondok Indah, Jakarta