Pramugari Mery Yulyanda Baru Saja Perpanjang Kontrak Kerja, Sang Kakek: Bilangnya Bakal Jarang Pulang, atau Nggak Pulang

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 10 November 2018 | 14:07 WIB
Mery Yulyanda, pramugari Lion Air JT 610 (instagram.com/apryfadhil)

Nakita.id - Kamis (7/11/2018), jenazah atas nama Mery Yulyanda akhirnya dapat teridentifikasi.

Mery merupakan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, pada (29/10/2018) lalu.

Ia merupakan pramugari dari penerbangan Lion Air JT 610, rute Jakarta - Pangkalpinang.

Jatuhnya Mery sebagai korban ini sempat jadi pemberitaan publik, setelah insiden ramai diberitakan.

Baca Juga : Ayahnya Jadi Korban Jatuhnya Lion Air JT 610, Kevin: Aku Ingin Jadi Orang yang Bisa Perbaiki Mesin Pesawat yang Rusak Supaya Tidak Ada Pesawat yang Jatuh Lagi

Pasalnya, Mery berencana akan menikah dengan kekasih pujaan hatinya yang bernama Muhammad Husni Fadhil pada April 2019 mendatang.

Kisah asmara Mery dan kekasihnya jadi sorotan, mulai dari pesan terakhir Mery sebelum terbang hingga unggahan kekasihnya, Fadhil.

Nakita.id beberapa waktu lalu sempat mengulik dari akun Instagram Fadhil.

Ia membagikan kenangan terindah dan terakhir sebelum Mery menjadi korban jatuhnya pesawat.

Baca Juga : Pramugari, Tanggung Jawab Besar dan Utamakan Nyawa Penumpang: Saat Terbang, Kami Tinggalkan yang Kami Cintai di Ujung Landasan

Fadhil sempat mengirim pesan WhatsApp ke Mery Yulyanda setelah mendengar kabar pesawat jatuh.

Tetapi pesannya tersebut hanya bertanda centang satu yang membuatnya sangat khawatir dengan kondisi Mery Yulyanda.

Padahal beberapa jam sebelum Mery Yulyanda bertugas, mereka sempat mengirim pesan beberapa kali dan video call.

Ia pun sempat mengunggah pesan dan perbincangan terakhir mereka sebelum Mery Yulyanda terbang bertugas untuk Lion Air JT 610.

Hingga hari berganti malam, Husni Fadhil masih berharap kekasihnya bisa ditemukan dan selamat dari peristiwa Lion Air JT 610.

Baca Juga : Kisah Cinta Pramugari Lion Air JT 610 yang Jatuh, Kekasih Berharap Mery Yulyanda Datang Lamaran!

Fadhil mengunggah foto bersama Mery semasa hidupnya sembari memohon doa pada teman-temannya di instagram untuk keselamatan Mery Yulyanda.

"Ya Allah hamba mohon semohon mohonnya lindungi mery dimana pun dia berada ya Allah,berkat syafaat rasullah dan para ulama para ambiya dan para syuhada smoga baik baik saja amin Ya Allah,Engkau Maha Segalanya Ya Allah Zat Mu Maha Agung Ya rabb.ILOVEYOU BABY," tulisnya.

Setelah Mery berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri, Mery dibawa ke rumah duka yang berlokasi di Perumahan Golden Kirana, Solear, Kabupaten Tangerang, Jumat (9/11/2018).

Baca Juga : Anak dan Cucunya Jadi Korban Lion Air JT 610 dan Belum Ketemu: Seandainya Ada Warga yang Temukan Anak Saya di Laut

Tangis pecah saat jenazah Mery yang ada di dalam peti datang.

Bahkan, Fadhil juga tak bisa menyembunyikan duka mendalamnya.

Saat mengantar Mery ke tempat peristirahatan terakhirnya, Fadhil memegang erat foto kekasihnya yang mengenakan seragam Lion Air.

Unggahan Fadhil, kekasih pramugari Mery Yulyanda

"Selamat Jalan Sayang,Allah Bersama Mu," tulis Fadhil dalam kolom keterangannya.

Rupanya kesedihan kepergian Mery ini tak hanya dirasakan kekasih Mery, kakek Mery yang bernama Darman juga mengungkapkan kesedihan serupa.

Baca Juga : Belum Dikebumikan, Jenazah Korban Lion Air JT 610 Jadi Rebutan Istri Pertama dan Kelima

Darman mengatakan bahwa cucunya merupakan gadis yang baik.

Mery juga periang dan pekerja keras. Melansir dari Tribunnews.com, Mery merupakan anak satu-satunya dari orangtua Mery.

Mery juga dikenal perempuan dan gigih juga ramah, bahkan ia menjadi tulang punggung keluarga selama ini.

Melansir dari Warta Kota, Mery sudah bekerja sebagai pramugari Lion Air selama 4 tahun.

Bahkan, Mery batu saja memperpanjang kontrak kerjanya dengan Lion Air.

Baca Juga : 2 Bayi Korban Lion Air JT 610 Ditemukan, RS Polri Akui Belum Bisa Identifikasi, Ini Alasannya!

"Baru kemarin diperpanjang lagi (kontrak kerjanya), kalau nggak salah 20 hari setelah perpanjang, almarhum tertimpa musibah ini," ucap Darman kepada Warta Kota.

Saat ditanya mengenai firasat sebelum cucunya meninggal, Darman menampiknya.

"Kalau firasat aneh itu nggak ada. Terus baru pertengahan Oktober ini perpanjang kontrak. Habis tanda tangan kontrak dia pamit, bilangnya bakal jarang pulang atau gak pulang, karena mau terbang terus," ujar Darman.

Darman juga membeberkan rencana pernikahan cucunya yang berusia 23 tahun tersebut.

"Dia emang rencana April tahun depan mau nikah. Makanya calonnya ini sangat terpukul, apalagi rencana dalam waktu dekat itu mau bertemu, tapi takdir berkata lain, mereka dipertemukan di sini," jelasnya.

Jenazah Mery telah dimakamkan di TPU Cipanranje Kulo, Solear, pada (9/11/2018) lalu setelah tiba di rumah duka pada dini hari pukul 02.00 WIB.