Tabloid-Nakita.com – Kepala anak terbentur jadi risiko yang dialami jika ia sedang belajar merangkak atau beralan. Jadi, jangan marah atau kesal pada anak jika ia mengalami cedera ini. Mama justur perlu mengetahui cara tepat dalam mengatasi dan menghadapi kepala anak terbentur. Cara yang tepat akan mencegah anak mengalami cedera dan masalah yang makin parah.
Baca juga: Cedera kepala anak sering terjadi, apa sebabnya?
Saat terlihat benjolan, gosok bagian benjolan dengan telapak tangan. Cara ini untuk mencegah gumpalan darah yang terjadi di kepala yang terbentur. Bayi mungkin akan menangis jika Mama melakukan ini tetapi Mama harus melakukannya. Setelah itu periksa adakah luka goresan pada luka terbenturnya. Gunakan antiseptik untuk mengatasi hal ini agar mencegah iritasi lebih lanjut.
Baca juga: Kepala anak terbentur lantai, waspadai tanda-tanda ini
Mama perlu menunggu 30 menit untuk melihat perkembangan area yang terbentur. Jika terjadi pembengkakkan artinya Mama bisa merawatnya di rumah. Mama juga perlu melihat benjolan yang muncul. Jika pada bagian depan, Mama tak perlu terlalu khawatir. Sementara Mama perlu khawatir jika benjolan ada di kepala bagian belakang. Gunakan es batu untuk mengurangi benjolan tersebut.
Selain benjolan, Mama juga perlu melihat perilaku yang dibuat oleh si kecil. Jika ia menangis terus menerus hingga 15 menit tidak berhenti artinya ada masalah yang perlu Mama waspadai. Menangis terus menerus bisa menjadi tanda bahwa adanya patah tulang pada benjolan tersebut. Jika hanya benjolan biasa seharusnya anak akan mudah tenang dan tidak rewel dalam waktu singkat.
Baca juga: Pertolongan pertama saat cedera kepala
Kepala anak terbentur bisa menjadi masalah yang lebih parah yakni gegar otak. Mama perlu mengetahui tanda-tanda gegar otak. Anak biasanya mengalami pusing, muntah dan kejang setelah terbentur jika mengalami gegar otak. Mama perlu segera membawanya ke dokter untuk meminimalisir risiko gegar otak.