Tabloid-Nakita.com – Kebanyakan mamil (mama hamil) dapat terus bekerja selama mengandung, baik di kantor maupun di lapangan. Apalagi kehamilan bukanlah sebuah kondisi sakit, sehingga tak bisa dijadikan alasan untuk tidak bekerja, ya, Ma. Meski begitu, ada hal-hal tertentu dari pekerjaan yang perlu dipertimbangkan demi kesehatan Mama dan janin di kandungan.
Mamil dengan jenis pekerjaan di lingkungan yang terpapar zat kimia berbahaya dan berpotensi teratogenic (menyebabkan kerusakan pada embrio), perlu mempertimbangkan untuk mengambil cuti saat hamil. Contohnya, mamil yang bekerja di laboratorium tertentu atau mamil yang bekerja di perkebunan dan menggunakan pestisida berbahaya.
Mamil dengan lingkungan pekerjaan yang memiliki kemungkinan terpapar terhadap berbagai virus atau patogen (agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya) berbahaya lainnya untuk kehamilan, juga mesti berhati-hati. Misalnya, mamil yang bekerja dekat dengan anak-anak, seperti guru atau pengasuh anak, dimana paparan virus rubela di antara anak-anak cukup tinggi.
Memang, Ma, virus tersebut hanya menyebabkan infeksi ringan untuk anak-anak, tetapi tak demikian pada kehamilan. Terinfeksi virus rubela pada kehamilan bisa menyebabkan kecacatan serius untuk janin. Kendati demikian, mamil tak perlu sampai mengambil cuti, cukup dengan melakukan vaksinasi MMR sebelum kehamilan sebagai salah satu cara untuk meminimalisir risiko tersebut.
Yang juga penting diperhatikan, suhu lingkungan kerja. Pasalnya, metabolisme mamil cenderung tinggi, sehingga suhu lingkungan yang terlalu panas akan membuat mamil mudah dehidrasi. Untuk itu, perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi.
Nah, agar mamil bisa tetap fit selama bekerja, dr. Dyah Mustikaning Pitha Prawesti, SpOG, MHSM, MRCOG dari The Hillingdon Hospital NHS Trust, London, United Kingdom, memberikan kiatnya di rubrik KEHAMILAN Tabloid nakita edisi 925, yang terbit Rabu, 21 Desember 2016.
Penulis | : | Isma Anggritaningsih |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR