Nakita.id – Anak sedang memasuki masa di mana belajar dengan kaki mereka. Si kecil mulai mampu melompat, berlari dan melakukan aktivitas yang mengandalkan kaki. Namun, ada beberapa gangguan kaki yang kerap dan umum terjadi pada anak. Salah satu gangguannya yakni telapak kaki datar pada anak. Flat feet atau yang disebut juga pes planus merupakan suatu kondis di mana lengkungan kaki justru menjadi datar. Kaki anak terlihat seluruhnya atau hampir menempel pada anak.
Apa ya yang jadi penyebab masalah ini? Kaki datar ini terjadi karena tidak ada elastisitas pada kaki sehingga telapak menjadi datar. Jika kondisi ini terjadi pada sebelum usia 2,5 tahun ternyata masih diangap normal. Namun, Mama perlu waspada jika lebih dari usia tiga tahun telapak kaki masih terlihat rata. Artinya ada masalah yang perlu cepat ditangani.
Telapak kaki datar pada anak yang tidak ditangani akan mengganggu anak seperti kaki jadi cepat lelah dan tungkai serta tumit jadi nyeri kalau sudah cukup lama berjalan. Kondisi yang lama akan membuat nyeri merembet ke pinggang dan punggung. Maka, Mama perlu memantau perkembangan kaki si kecil. Tidak hanya lihat dari cara berjalan yang tidak biasa, Mama perlu memerhatikan telapak kakinya.
Pengobatan masalah kaki ini biasanya menunggu hingga anak berusia tiga tahun. Hal ini disebabkan dokter biasanya menunggu lemak bayi menghilang terlebih dahulu. Salah satu pengobatan yang dilakukan adalah terapi ortotik. Dalam terapi ini, anak akan menggunakan perangat medis yang terbuat dari cetakan kaki. Alat ini bertujuan untuk mengontrol penyelarasan dan fungsi kaki serta seluruh anggota tubuh bagian bawah. Biasanya alat ini digunakan malam hari saat anak tidur.
Terapi ini berguna untuk meluruskan kembali struktur kaki dan mencegah kelainan struktur tulang serta otot dan ligamen. Telapak kaki datar pada anak juga bisa diatasi dengan terapi senam kaki misalnya. Agar aktivitasnya tidak terganggu, anak juga diberi sepatu khusus yang diberi bantalan ekstra untuk membantu mengatasi masalah.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR