Nakita.Id - Seorang dokter kandungan memberikan nasihat, kalau mau cepat hamil, sering-seringlah menyambangi timbangan. Lo kok bisa? Apa hubungan antara momongan dan timbangan? Oala, ternyata maksud si dokter, Ibu harus menjaga berat badan agar tetap ideal. Sebab, masih kata si dokter, berat badan ideal berperan dalam kesuburan. Kalau Ibu subur, kehamilan semakin mudah didapat. Inilah jawaban mengapa berat badan harus ideal agar cepat hamil. Ingat, proses terjadinya kehamilan cukup rumit, sehingga kehamilan bisa cepat terjadi kalau kondisi tubuh ideal, termasuk berat badan.
Baca juga: 10 Kelirumologi Penyebab Sulit Hamil
TERLALU GEMUK LEBIH SULIT HAMIL
Nah, berat badan tidak ideal, termasuk berat badan berlebih atau kegemukan ternyata menyulitkan Ibu untuk cepat hamil. Fakta telah membuktikannya. Penelitian di Universitas Michigan terhadap 50.000 perempuan yang sedang menjalani prosedur peningkatan kesuburan menunjukkan, perempuan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 40 (gemuk) memiliki potensi kehamilan sebanyak 35% lebih sedikit daripada perempuan dengan IMT normal yakni 18,5.
Penelitian lain menyebutkan, teknologi modern seperti bayi tabung pun sulit dilakukan pada perempuan yang gemuk. Penelitian dilakukan oleh Babycenter Medical Advisory dan melaporkan bahwa embrio sulit ditanam pada rahim wanita gemuk. Kegemukan ternyata dapat menyebabkan munculnya masalah hormon yang dapat mengganggu proses ovulasi. Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang sudah siap dibuahi sperma. Kalau proses ovulasi terganggu, kemungkinan terjadinya kehamilan pun akan terhambat. Nah, kegemukan dapat menimbulkan masalah hormon. Akibatnya, siklus menstruasi pun terganggu, cirinya pola menstruasi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali. Bila ini terjadi, peluang untuk mendapatkan kehamilan pun semakin sulit.
Baca juga: Pernah Menggugurkan Kandungan Jadi Sulit Hamil
Dalam dunia kedokteran, kegemukan juga kerap dikaitkan dengan Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovarian Syndrome, PCOS) yang dapat menyebabkan indung telur menebal dan tidak mampu mengeluarkan sel telur saat masa ovulasi. Tidak hanya itu, sindrom ini juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar hormon testosteron dalam darah yang memengaruhi siklus menstruasi.
Baca juga: Di Atas 35 Tahun Wanita Sulit Hamil
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR