nakita.id – Salah satu penyakit kanker dengan angka kematian tertinggi di dunia adalah kanker leher rahim alias kanker serviks. Data dari RS Kanker Dharmais Jakarta, pada situs resminya dharmais.co.id, kanker serviks menduduki peringkat ke-2 dari seluruh kanker tersering yang diderita oleh perempuan.
Tingkatan atau stadium kanker serviks ditentukan menurut lokasi dan penyebaran. Berikut pembagiannya:
Secara umum, seperti dijelaskan oleh dr. A. Budi Marjono, SpOG, PhD dari RS Medistra Jakarta, penanganan kanker serviks dengan tindakan operasi. Pada stadium awal dapat dilakukan operasi pengangkatan bagian serviks yang terkena kanker sampai dengan pengangkatan seluruh rahim (histerektomi). Pada stadium lanjut, mungkin diperlukan pengangkatan organ-organ kandungan dan jaringan di sekitar rahim serta kelenjar-kelenjar getah bening di sekitar rongga panggul. Selain itu, sering juga diperlukan pengobatan dengan radiasi sinar radioaktif (radioterapi) dan atau dengan obat-obatan antikanker (kemoterapi).
Mengenai angka kesembuhan atau kelanjutan hidup pada penderita kanker, secara umum dinyatakan dengan tingkat kelanjutan hidup (survival rate) selama 5 tahun. Kelanjutan hidup sangat ditentukan oleh stadium penyakit pada saat kanker ditemukan. Data yang menjadi rujukan sampai saat ini dari National Cancer Database, yaitu data dari studi populasi nasional di Amerika. Untuk kanker serviks stadium 1, survival rate 5 tahun masih sangat tinggi, mencapai 80—93%. Pada stadium 2, survival rate 5 tahun juga masih cukup tinggi, yaitu sekitar 58—63%. Sedangkan kanker serviks dengan stadium 3 dan 4 memiliki survival rate yang semakin rendah, yaitu 32—35% dan 15—16%.
Oleh karena itu, kenali gejalanya dan segera periksakan ke dokter. Usia harapan hidup terbilang tinggi pada stadium dini. Seperti apa gejalanya dan bagaimana cara mencegah penularan virus penyebab kanker serviks ini, dapat dibaca di rubrik PRAKEHAMILAN tabloid nakita edisi 931 yang terbit Rabu, 1 Februari 2017.
Penulis | : | Utami Sri Rahayu |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR