Tabloid-Nakita.com - Beberapa jam lalu, Indra Bekti bersama pasangannya, Aldilla Jelita mengalami duka mendalam. Pasalnya, anak ketiga mereka yang sejatinya akan diberi nama Kenward Athar Indrabekti meninggal dunia usai dilahirkan. Janin yang baru berusia 5 bulan itu terpaksa dilahirkan karena sudah terinfeksi bakteri.
Asal tahu saja beberapa hari lalu, Dila harus menjalani rawat inap karena menderita infeksi saluran kemih (ISK). Seperti dikutip kompas.com, seminggu lalu Aldilla berkonsultasi dengan dr. UF Bagazi SpOG. Dokter ini merekomendasikan Dila untuk menjalani operasi pengikatan mulut rahim yang terbuka akibat kontraksi karena ISK. Gunanya untuk mencegah keguguran.
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil
"Infeksi saluran kencing pada ibu hamil memang jarang dikeluhkan. Ternyata, pas screening test saat infeksi, rahim [mengalami] kontraksi dan kepala [bayi dalam kandungan turun] ke bawah dan menekan mulut rahim hingga terbuka. Jadi, harus bed rest total," kata dr. UF Bagazi, SpOG di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya, Jakarta Selatan, minggu lalu. Supaya tidak mengalami keguguran, Dila menjalani operasi penjahitan mulut rahim di rumah sakit itu.
Takdir berkata lain, bakteri infeksi saluran kemih sudah telanjur menyebar dan menginfeksi janin, sehingga harus dikeluarkan. Sayangnya, usai dilahirkan janin berusia 5 bulan itu meninggal dunia.
Baca juga: Tanda Keguguran yang Sering Tidak Disadari
Infeksi Saluran Kemih dan Keguguran
Menurut dr. Saeful Zuhdi, SpOG, infeksi saluran kemih termasuk penyakit yang sering dialami perempuan. Dalam setiap tahunnya kurang lebih 15% dari populasi perempuan mengalami ISK. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada sistem saluran kemih tubuh manusia. Tubuh kita memiliki sistem saluran kemih yang terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Dari ginjal, kotoran yang ada di dalam darah dipisahkan dan dikeluarkan dalam bentuk urine. Urine tersebut dialirkan dari ginjal melalui ureter ke tempat penampungan yang disebut kandung kemih. Setelah ditampung, urine kemudian dibuang dari tubuh melalui saluran pelepasan yang disebut uretra. Saat bakteri menyerang bagian-bagian saluran kemih ini, terjadilah ISK.
Baca juga: 4 Mitos Keguguran yang Menjadi Ketakutan Ibu Hamil
Menurut Saeful, angka kejadian ISK pada perempuan hamil cukup tinggi, khususnya di usia kehamilan 24 minggu atau trimester kedua. Soalnya, di usia kehamilan tersebut, rahim telah semakin membesar dan menekan kandung kemih. Akibatnya, daya tampung kandung kemih menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan bumil sering berkemih dan itu berarti harus mondar mandir ke toilet. Bila bumil kelewat sering menahan pipis karena lelah bolak balik ke toilet, maka bakteri yang berada di kandung kemih akan terperangkap hingga memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang biak dan menginfeksi. Akibatnya, terjadilah ISK.
Selain itu, pada trimester 2 (minggu ke-13 hingga ke-27), bumil kerap mengalami keputihan karena meningkatnya hormon estrogen pada tubuh. Keputihan ini menyebabkan wilayah keperempuanan menjadi lembap, sehingga menjadi tempat yang baik untuk berbiaknya bakteri dan jamur. Apalagi saluran kemih atau uretra pada perempuan relatif pendek, ditambah dengan muara yang relatif terbuka serta sangat berdekatan dengan anus yang banyak dihuni kuman. Kondisi ini menyebabkan potensi atau peluang kuman masuk ke dalam saluran kemih menjadi sangat besar. Umumnya kuman penyebab ISK adalah E. Coli.
Jika infeksi saluran kemih tidak mendapatkan perawatan, maka infeksi bisa menyebar ke ginjal ibu. Kondisi ini sering menyebabkan ibu harus melahirkan bayi prematur sehingga bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Kemudian hal ini juga bisa menyebabkan kesehatan bayi menurun karena pembentukan organ yang belum sempurna. Bahkan setelah melahirkan, ibu bisa mengalami komplikasi berat.
Keputihan yang Tidak Normal, Ini Tandanya!
Tanpa Gejala
Sayangnya, kebanyakan bumil tidak menyadari terjadinya ISK, karena prosesnya memang tanpa gejala dan tidak memiliki tanda spesifik. Bumil umumnya baru menyadari kandung kemihnya terinfeksi setelah timbul gejala nyeri di bawah perut dan susah kencing. Setelah kencing rasanya masih ingin kencing lagi, tetapi keluarnya sedikit-sedikit (anyang-anyangan). Sementara frekuensi buang air kecil meningkat dari biasanya. Sesekali juga muncul kram pada perut bagian bawah. Tubuh menggigil, demam, dan berkeringat.
Namun, bila dicermati, ada beberapa tanda yang dapat dikenali, yaitu timbul rasa nyeri, panas, dan tidak nyaman saat buang air kecil. Terkadang urine terlihat bercampur darah atau lendir. Akibatnya, warna urine berubah menjadi lebih pekat (kuning kecokelatan) dan timbul bau yang kuat. Jika semua gejala ini sudah terjadi, biasanya timbul rasa nyeri. Memang, gejala-gejala tersebut tidak mesti muncul dalam waktu bersamaan. Untuk itu dituntut kepekaan mengenalinya dan bila menjumpai tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil
Tanpa penanganan segera, bukan tidak mungkin infeksi saluran kemih meluas ke ginjal. Infeksi ginjal ini biasanya ditandai dengan gejala demam, mual, muntah, menggigil, nyeri pinggang, dan sakit punggung yang hebat. Komplikasi lebih lanjut pada ibu hamil adalah keguguran dan kelahiran prematur. Selain itu, bakteri ISK juga dapat menyebabkan leher rahim atau serviks terbuka dan menyebabkan peluang keguguran pada ibu hamil.
Baca juga: Tanda Keguguran yang Sering Tidak Disadari
Aldila Jelita bersama Indra Bekti tentu saja sudah berusaha maksimal melakukan penanganan dan pengobatan demi keselamatan sang janin. Namun, tak berapa lama usai dilahirkan, sang bayi tak bisa diselamatkan.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR