Tabloid-Nakita.com - Baby Talk merupakan istilah di mana orangtua mulai membangun ikatan emosional dengan bayinya. Tahap ini sangat penting agar bayi mampu berkembang lebih baik, utamanya terkait dengan perkembangan emosi dan bahasanya. Coba sekarang, yuk, Bu!
Menurut para ilmuwan, istilah baby talk tidak hanya bisa dilakukan oleh sang ibu, tetapi ayah, orang asing dan bahkan anak-anak usia tiga tahun juga dapat menggunakannya ketika berbicara dengan bayi. Artinya, semua orang dapat melakukan baby talk, termasuk si kakak di rumah. Biasanya baby talk berbentuk kalimat pendek, kata-kata sederhana dan lebih kepada pengulangan. Baby talk memiliki struktur karakteristik, ritme dan penggunaan emosi.
Baca juga: Panduan Perkembangan Bahasa Bayi Sesuai Usia
Menerapkan komunikasi baby talk pada bayi akan mengarahkan lebih banyak emosi, terlepas dari kata-kata yang sebenarnya digunakan. Suara menjadi salah satu hal yang menarik perhatian bayi. Bila mereka mendengar suara di sekitarnya, maka bayi akan meresponsya melalui gerakan tubuh, ekspresi atau ocehan-ocehan. Ibu bisa coba berkomunikasi dengan bayi dengan cara mengubah nada suara atau vokal untuk perkembangan bahasanya. Ketika ibu menggunakan vokal yang berbeda-beda saat baby talk dengan bayi, maka akan membantu mereka mendapatkan kosakata yang lebih banyak. Kalau penguasaan kata-katanya banyak, kemampuan bahasanya akan berkembang lebih baik.
Baby talks berbeda dengan cutesy-wutsey speech, seperti yang kita lakukan pada hewan peliharaan. Biasanya, seseorang akan meningkatkan emosi dan menaikkan nada suara saat berbicara dengan anjing dan kucing. Tapi hal ini tentu tak bisa kita terapkan pada bayi. Penelitian menunjukkan jika seseorang menerapkan cutesy-wutsey speech pada hewan akan berbeda jika diterapkan pada bayi. Hal ini mungkin karena kebanyakan hewan tidak bisa belajar bahasa manusia.
Baca juga: Ternyata Cara ini Dapat Mencegah Anak Terlambat Bicara
Sebelum anak bisa berbicara dengan baik, baby talk dapat diterapkan pada bayi di tahun pertama agar sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Sebaiknya ibu dan ayah tetap mempraktikkan baby talk ini saat bayi semakin besar dan bertambah usia agar pengetahuan bahasa mereka menjadi lebih berkembang dengan pesat.
Jenjang waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan ini ialah di usia: kenalkan emosi pada tiga bulan, menerima pada enam bulan, dan memberi perintah di sembilan bulan. Bagaimana ibu berbicara dengan bayi akan secara otomatis selaras dengan waktunya. Jadi jangan khawatir kapan harus berhenti menggunakan baby talk, karena perilaku anak akan memandu sang ibu.
Baca juga: Bayi yang Diajak Bicara Dua Bahasa Tumbuh Lebih Cerdas
Baby talk antara satu negara boleh jadi berbeda dengan negara lainnya. Beberapa bentuk baby talk tampaknya digunakan di semua bahasa di setiap negara, meskipun telah dipelajari bahwa terdapat 7.000 bahasa di dunia. Namun demikian, setiap orangtua di tiap negara tahu bagaimana menggunakan baby talk berdasarkan faktor linguistik dan budaya. Quiché Mayan di Guatemala, misalnya, baby talk-nya tidak menggunakan nada-nada tinggi karena disediakan untuk orang-orang dari status yang lebih tinggi. Ada juga Japanese baby talk yang tampaknya tidak memiliki vokal berlebihan ketika berbicara dengan bayi, maka penuturan bahasanya disesuaikan dengan penekanan ritme yang unik dan khas negara Jepang itu.
Antara pengasuh dan bayi juga harus bekerja sebagai tim untuk memberikan konteks perkembangan dan pertumbuhan optimal. Terlepas dari bahasa, partisipasi orangtua-bayi saat baby talk yang paling utama. Ketika masing-masing pihak hadir, mengamati, mendengarkan satu sama lain akan menjadi momen yang paling berharga.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Avrizella Quenda |
KOMENTAR