Tabloid-Nakita.com - Para orangtua pasti sering menghadapi anak yang sulit tidur di malam hari, saat sudah pulas lalu tiba-tiba terbangun sambil berteriak histeris sambil diiringi tangisan. Orangtua menduga, itu tanda-tanda anak sedang mengalami mimpi buruk. Atau, bisa juga anak mengalami sleep walking atau berjalan dalam keadaan masih tertidur.
Menurut Deborah Lin-Dyken, seorang pediatric sleep disorders expert, anak yang tiba-tiba terbangun di malam hari bisa juga disebabkan karena kurangnya pola tidur yang cukup. Ketika anak bangun karena mimpi buruk, Ibu bisa masuk dan memeriksa keadaannya tanpa perlu berbicara dengannya atau mencoba untuk menenangkan dirinya. Saat itu, anak akan menolak untuk dihibur dan anak akan menunjukkan ekspresi kebingungan dan disorientasi.
Bila mama berusaha untuk menenangkan anak dengan menanyakan apa yang membuatnya histeris akan semakin membuatnya semakin marah. Demikian juga, jangan coba untuk membangunkannya. Anak mungkin akan mengira Ibu akan menyerangnya. Sebaliknya, Ibu biarkan saja anak menghadapi mimpi buruknya dengan berdiri di dekatnya hanya untuk memastikan anak tidak melakukan hal-hal yang dapat melukai dirinya sendiri.
Mimpi buruk terjadi dikarenakan imajinasi anak yang sedang berkembang. Ketika anak bangun setelah mimpi buruk, masuklah, dekati dan yakinkan dia bahwa itu semua tidak nyata terjadi. Temani hingga anak kembali tertidur. Jangan khawatir jika dia tidak ingin membicarakan tentang mimpi. Kadang-kadang mimpi buruk bukan tentang sesuatu yang pasti, hanya perasaan takut yang menyelimuti pikiran anak.
Penyebab umum lainnya, ketika anak sedang sakit, tingkat kecemasannya semakin meningkat. Dalam kasus tersebut, ada beberapa hal untuk mencoba, selain dengan mengobati demam, tenggorokan atau telinga sakit yang membuat anak tidak nyaman. Pertama, pastikan bahwa anak mendapatkan tidur yang cukup pada umumnya. Bila kurang tidur, anak akan mengalami kesulitan tertidur pulas sepanjang malam. Jadi jam tidur anak harus diatur secara konsisten.
Bila masih berulang, biarkan dia tahu bahwa semuanya baik-baik saja, minta ia untuk tidur lagi. Jika dibutuhkan, buat percakapan kecil dengan kondisi lampu yang redup. Mungkin diperlukan beberapa malam atau bahkan beberapa minggu, tetapi semakin anak memiliki tidur yang cukup, masalah akan semakin cepat terselesaikan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Avrizella Quenda |
KOMENTAR