Tabloid-Nakita.com - Anak sulit makan atau menjadi pemilih makanan (picky eater)? Jangan-jangan dia tidak dikenalkan rasa berbagai makanan. Ternyata, mengembangkan semua alat indra bayi, salah satunya cara melatih rasa dapat mengembangkan kemampuan makan si kecil. Ibu yang memberikan ASI termasuk salah satu cara bayi belajar mengenal rasa dan tekstur. Tapi bagaimana langkah tepat agar Ibu dapat melakukannya?
Menjawab pertanyaan di atas, maka para ahli berbagi segala sesuatu yang Ibu perlu tahu tentang melatih rasa, termasuk kapan harus memulainya. Mengapa melatih rasa pada bayi itu penting? Dikatakan penting karena berkaitan dengan bagaimana bayi memiliki pola makan yang sehat. "Mengajarkan anak-anak untuk menghargai berbagai macam makanan sama pentingnya dengan keterampilan hidup lainnya," jelas ahli diet yang terkemuka, The Baby Steps Diana K. Rice, R.D. "Tidak hanya akan membantu mereka secara teratur dalam mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, tapi juga sangat penting untuk keterampilan sosial di kemudian hari dan akan mengurangi stres pada orangtua saat situasi makan di luar rumah yang pasti terjadi."
Hal ini juga membantu bayi berinteraksi dengan saudara mereka baik saat ini atau di masa yang akan datang serta dapat membantu membangun jembatan yang menghubungkan Ibu dan anak. Banyak keluarga yang masih mewariskan harta berharga untuk anggota keluarganya, misalnya dengan memberikan resep masakan tradisional yang enak menyehatkan secara turun temurun dari generasi satu ke generasi lain.
"Pelatihan rasa penting karena hal itu tidak dapat dihindari," tutur Adina Pearson, R.D., blogger di HealthyLittleEaters.com and co-teacher di FeedingBytes.com. "Jika Anda ingin anak-anak dapat menikmati makanan di keluarga, mereka harus memiliki pengalaman dengan itu."
Kapan sebaiknya Ibu mulai melatih selera makan anak?
Beberapa ahli percaya bahwa pelatihan rasa terjadi saat bayi masih berada di dalam rahim, berdasarkan pola makan Ibu, tapi akan benar-benar dimulai ketika Ibu mengenalkan makanan padat pada bayi. Adina berkata, "Semua bayi akan mendapatkan pelatihan rasa hanya melalui pilihan makanan yang diberikan."
Tetapi faktanya, dalam melatih rasa, anak tidak hanya belajar mengenal rasa manis, asin, atau pahitnya makanan. Ibu ingin mendorong agar bayi dapat berinteraksi dengan tekstur makanan, sehingga bayi akan bisa menerima segala makanan, baik yang bertekstur lembek atau renyah.
"Prinsip-prinsip yang mendukung pelatihan rasa, seperti rutinitas makan yang sehat dan eksplorasi makanan dapat ditanamkan sebagai cara mengenalkannya, misalnya, memungkinkan bayi yang telah berusia lebih matang untuk menyentuh dan mengeksplorasi makanan ketika dia mulai mengembangkan keterampilan motorik," kata Grace Wong, R.D., MSc, seorang pediatric dietitian spesialisasi makanan.
Bagaimana cara Ibu memulai?
Dengan semua pilihan makanan terbaik yang bisa dipilih, Ibu dapat sedikit banyak mengetahui bagaimana mengenalkan bayi tentang berbagai rasa dan tekstur. Berikut adalah cara untuk melakukannya dengan benar. Bagaimana caranya?
PT Nestlé Indonesia Luncurkan Program Distribusi 5.000 Bangku Daur Ulang ke 500 Sekolah Dasar di Indonesia
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR