Tabloid-Nakita.com - Muncul berbagai pendapat dari para orangtua tentang perbedaan membesarkan anak laki-laki dan perempuan. Beberapa mengatakan bahwa anak laki-laki lebih sulit diatur dan suka berkelahi, sementara beberapa orangtua lainnya justru mengatakan sebaliknya. Mana yang benar, ya?
Sharon O'Donnell, seorang ibu dari tiga anak laki-laki dan penulis House of Testosterone membagikan pengalamannya tentang betapa ia lebih banyak menghabiskan waktu dan energi pada satu anak laki-laki jika dibandingkan dengan tiga anak perempuan. Ibu lainnya yang juga memiliki anak laki-laki juga akan mengatakan hal yang sama.
Sementara orangtua yang memiliki anak perempuan cenderung memiliki kekhawatiran yang lebih dibandingkan anak laki-laki. "(Membesarkan) anak laki-laki dan perempuan masing-masing memiliki kesulitan dengan cara yang berbeda," kata seorang terapis keluarga Michael Gurian, penulis Nurture the Nature.
Kepribadian bawaan anak membantu membentuk bagaimana mereka hidup di lingkungan sekitar, termasuk orang-orang yang berperan dalam membesarkannya. Masa-masa usia batita adalah masa yang tepat bagi ayah dan ibu mulai membedakan cara membesarkan anak laki-laki dan perempuan.
"Ada perbedaan dalam cara orangtua menangani anak laki-laki dan perempuan sejak lahir," kata David Stein, Ph.D., seorang profesor psikologi di Virginia State University, Petersburg. Orangtua cenderung untuk berbicara lebih lembut kepada anak perempuan dan berbicara lebih lantang kepada anak laki-laki.
Menurut Leonard Sax, M.D., penulis Boys Adrift, pertumbuhan otak setiap jender memiliki tingkat yang berbeda, sehingga mempengaruhi perilaku anak. Maka, ada beberapa ada yang perlu Ayah dan Ibu catat tentang membesarkan anak laki-laki atau anak perempuan. Berikut pembahasannya.
Disiplin : Ternyata Anak Laki-laki Lebih Sulit
Simak bahasannya di Halaman Berikut-->>>
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR