Nakita.id – Duh kok anak mudah sekali menangis alias cengeng? Apa ya yang peru Ibu lakukan? Irma Sri Rahmani, Psi., seorang psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta mengungkapkan julukan si cengeng pada padasarnya tidak tepat diberikan kepada anak. Dalam tabloid Nakita Edisi 861, Irma mengungkapkan anak pasti punya maksud dengan menangis karena itu adalah caranya mengomunikasikan sesuatu.
Baca juga: Trik mengatasi anak yang cengeng
Salah satu langkah pertama saat anak cengeng adalah mencari penyebabnya terlebih dahulu. Penyebab anak cengeng bisa masalah kesehatan bahkan psikis. Misalnya Ibu perlu memahami bahwa anak memang sensitif sehingga sangat mudah menangis. Selain itu, orang tua yang tidak konsisten bisa menjadi penyebab anak jadi cengeng. Misalnya anak kadang kali boleh bermain di luar jadwal yang ditentukan, ketika dilarang tentu ia akan menangis.
Anak yang terlalu dimanja juga sangat berpotensi membuatnya cengeng. Ibu sebaiknya membiarkan anak bereksplorasi. Dalam bereksplorasi, anak akan belajar dari kegagalan dan terbiasa mengatasi masalahnya sendiri. Anak yang terlalu manja tidak terbiasa menghadapi ini. Mencari solusi juga bisa membuat anak lebih mandiri di kemudian hari.
Baca juga: Jadi cengeng setelah adik lahir
Setelah mengetahui penyebabnya, baru Ibu bisa bersikap sesuai dengan apa yang jadi pemicu anak menangis. Misalnya pada anak usia 1-2 tahun, Ibu perlu membuatnya nyaman, sebab pada usia ini anak belum mampu mengenali emosi dan mengungkapkan emosi. Setelah ia merasa nyaman, Ibu dapat dengan mudah membantu menjelaskan apa yang sedang terjadi padanya. Kenyamanan karena merasa dipahami akan membuat anak menghentikan tangisnya. Ibu sendiri harus sabar dan tidak mengumbar emosi, berkata santun, dan menunjukkan rasa kasih sayang. Kalau memang emosi Ibu sedang tak bisa diajak turun, tinggalkan sejenak si kecil dan minta ayah atau pengasuhnya yang menangani. Lebih baik Ibu berjarak dulu dengan anak yang sedang cengeng daripada kelepasan membentak atau memukul.
Baca juga: Pola asuh ini dapat mengatasi anak cengeng
Ketika menginjak usia yang lebih besar, ajari anak untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan dan inginkan. Ajarkan pada anak bahwa bicara lebih mudah dimengerti dibandingkan menangis. Kebiasaan berkata dengan baik yang dilakukan orang-orang sekitar anak akan lebih membuat anak memahaminya. Berikan pujian jika ia berhasil melakukannya agar kebiasaan cengeng ini dapat berkurang.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR