Nakita.id - Apakah Mama sering mengonsumsi minuman bersoda atau minuman lain yang mengandung pemanis buatan selama hamil? Atau, Mama sering mengganti gula dengan pemanis buatan saat minum kopi atau teh? Nah, kalau begitu ada baiknya Mama simak hasil studi yang dimuat di jurnal JAMA Pediatrics pada Mei 2016 lalu.
Studi ini menemukan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi pemanis buatan setiap hari berisiko melahirkan bayi dengan berat badan berlebihan, yang nantinya cenderung tumbuh menjadi anak-anak dengan masalah kelebihan berat badan.
"Bayi dari ibu yang sering mengonsumsi sedikitnya satu jenis minuman yang mengandung pemanis buatan cenderung memiliki berat badan dua kali lebih besar daripada anak kebanyakan, pada usia satu tahun," kata peneliti Meghan Azad, peneliti dari University of Manitoba di Winnipeg, Kanada.
Studi yang dilakukan Azad ini termasuk yang pertama meneliti dampak potensial dari konsumsi pemanis buatan selama hamil terhadap pertambahan berat badan pada bayi. Dampak ini terlepas dari berat badan Mama, pola makan, total kalori yang dikonsumsi, atau faktor-faktor pencetus obesitas lainnya.
Yang menarik, peneliti belum menemukan kaitan antara mengonsumsi pemanis dari gula asli dengan berat badan bayi. Namun, penelitian ini pun belum dapat menegaskan bahwa minuman dengan pemanis buatan menyebabkan peningkatan berat badan bayi. "Tidak ada salahnya Ibu berhati-hati," kata Azad. Apalagi mengingat kecenderungan obesitas pada anak-anak semakin tinggi, begitu juga dengan semakin meluasnya penggunaan pemanis buatan.
Sejauh ini, penelitian terbatas telah memperlihatkan bahwa pemanis buatan dapat menurunkan kemampuan alami tubuh untuk merasakan kenyang. Calorie Control Council, lembaga yang mewakili industri makanan dan minuman berkalori rendah, menekankan pentingnya aspek keamanan dalam penggunaan pemanis buatan.
"Terutama untuk kelompok khusus seperti orang lanjut usia, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui," kata Robert Rankin, Presiden dari Calorie Control Council. "Dibutuhkan pengujian tingkat keamanan produk, termasuk yang meliputi evaluasi seputar efek dari pemanis rendah kalori selama kehamilan. Jadi akan jelas sejauh mana pemanis buatan ini aman bagi ibu hamil dan anak-anak."
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR