Nakita.id - Asma dapat disandang sejak kecil. Riset membuktikan, dua belas persen dari anak-anak Amerika telah didiagnosa terserang asma, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC, sehingga kemungkinan ibu akan tahu setidaknya satu anak dengan penyakit paru-paru kronis ini.
Asma adalah kondisi kronis di mana paru-paru bereaksi berlebihan terhadap pemicu, biasanya alergen (seperti debu atau serbuk sari), virus, olahraga, udara dingin, asap rokok, atau wewangian yang kuat. Selama serangan, saluran udara bronchial menjadi bengkak dan meradang, sel-sel yang melapisi saluran udara menghasilkan lendir berlebih, dan otot-otot di sekitarnya mengerut, membuat anak sulit bernapas.
Serangan berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen. Bila kondisinya semakin parah, serangan yang akut dapat mengancam jiwa. Tingkat asma terjadi pada anak-anak usia 4 dan lebih muda dan meningkat 160 persen antara tahun 1980 dan 1994. Jumlahnya terus bertambah dan ilmuwan tidak yakin dengan alasannya. Beberapa berspekulasi bahwa kualitas udara dalam ruangan atau di luar ruangan yang buruk mungkin menjadi penyebab, menurut Martha White, MD, direktur riset di Institut Asma dan Alergi di Wheaton, Maryland.
Lain halnya dengan teori "kebersihan", vaksinasi yang lebih baik dan sanitasi yang meningkat telah meninggalkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memacu meningkatnya gangguan kekebalan tubuh seperti asma.
Mengi dan Pilek
"Dokter anak enggan untuk mendiagnosa anak di bawah 2 tahun yang memiliki asma, karena bayi sering mengi dengan infeksi pernapasan berhenti setelah berusia 2 tahun," kata Dr Martha.
Apa mengi itu? "Tampak seperti bersiul dengan nada tinggi, terutama ketika anak Anda mengembuskan napas," kata Asriani Chiu, MD, asisten profesor alergi di Medical College of Wisconsin, di Milwaukee. "Jika Anda mendengar mendengus yang bernada rendah, terutama ketika anak menghirup, kemungkinan hidung tersumbat daripada asma."
Mengi kemungkinan besar bersifat sementara jika hanya terjadi gejala pilek dan jika ayah dan ibu tidak memiliki alergi, eksim, atau asma. Sebaliknya, gejala lebih mungkin membuktikan kronis jika anak mengeluarkan bunyi antara pilek dan memiliki riwayat keluarga asma atau alergi, catat Dr Martha.
Tapi hanya waktu yang akan memberitahu jika gejala anak akan bertahan atau justru tak kembali lagi. Sementara itu, dokter anak dapat mengobati gejala dengan memberikan obat asma (tanpa diagnosa resmi), karena obat ini akan membantunya bernapas lebih mudah, terlepas dari penyebabnya.
Jika anak secara teratur batuk kering terus-menerus setelah badannya dingin, atau jika ia batuk tanpa merasa dingin, terutama pada malam hari atau setelah padatnya aktivitas, sebaiknya beritahu dokter anak, kata Dr Martha. Tanda peringatan lain ialah sesak napas.
Anak-anak yang sudah cukup umur akan lebih mudah mengeluhkan perasaan aneh atau sesak di dada. Sangat penting untuk melaporkan gejala-gejala tersebut kepada dokter anak, terutama jika ada riwayat keluarga alergi atau asma, kata Dr Martha.
Jika anak memiliki asma dan mengalami serangan serius, anak akan mulai bernapas sangat cepat atau mengalami kesulitan menangis atau berbicara. Jika ini terjadi, atau jika ia mengi dan tiba-tiba berhenti (yang bisa menunjukkan jalan napas tertutup), atau jika kulit, bibir, atau kukunya mulai membiru, bawa ke rumah sakit segera.
Bagaimana dengan penggunaan inhaler dan nebulizer untuk anak?
Berikut penuturan pakar
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR