nakita.id - Ketika hari-hari terasa panas dan gerah, pasti juga terasa lembap di daerah kewanitaan. Kita buru-buru pulang untuk segera mandi, tak lupa pula berniat membersihkan organ intim. Apa yang sering dilakukan para ibu untuk membersihkannya? Ya, menyemprot atau mengguyur dengan air, menyabuninya dengan cairan atau sabun khusus, lalu membilasnya. Ah, segar dan harum rasanya.
Teknik membersihkan ini dikenal dengan nama douche. Douche dalam bahasa Perancis berarti "mencuci" atau "merendam", mengacu pada praktik mencuci atau membilas vagina menggunakan air atau cairan pembersih khusus. Cairan pembersih ini tersedia di toko-toko obat atau toko kelontong, dan dijual dalam botol yang memungkinkan pengguna untuk menyemprotkan larutan ke dalam vagina melalui selang atau nozzle. Ada juga yang diteteskan ditelapak tangan untuk kemudian digunakan seperti mencebok. Kebanyakan cairan pembersih vagina mempunyai kandungan air, ditambah komposisi baking soda, cuka, yodium, dan parfum atau wewangian.
Sebuah penelitian di AS pada tahun 2011 memperlihatkan, 20 sampai 40 % wanita Amerika antara usia 15 dan 44 melakukan douche secara teratur. Sekitar 50% melakukan douche setiap minggu. Tetapi apakah douche baik bagi perempuan? "Sama sekali tidak," kata Beverly Whipple, PhD, RN, Profesor Emeritus di Rutgers University dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Dunia untuk Kesehatan Seksual seperti dikutip dari Jurnal Obstetri dan Ginekologi AS yang terbit Februari 2017.
Menurut Whipple, douche pada kenyataannya menciptakan masalah kesehatan bagi perempuan. “Vagina dibekali sejumlah kemampuan untuk membersihkan diri. Asal tahu saja, serviks dan dinding vagina membuat sejumlah kecil lendir yang membawa darah menstruasi, sel-sel tua, dan hal-hal lain keluar dari vagina setiap hari. Adanya bakteri khusus di vagina juga membantu mencegah infeksi yang disebabkan oleh mikroba lain yang masuk. Lingkungan asam (Ph balanced) yang terjaga meminimalkan risiko infeksi. Douching malah membuat semua bakteri yang melawan infeksi vagina terseret keluar saat dibersihkan dengan teknik ini.”
Baca juga: Cara Benar Mencuci Vagina
Ironisnya, masih banyak perempuan yang percaya douching akan "membersihkan" vagina. “Padahal douching sebenarnya meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan infeksi vagina. Douching juga dapat menyebabkan infeksi vagina yang sudah ada untuk melakukan perjalanan lebih jauh ke dalam sistem reproduksi wanita, menyebabkan infeksi ke dalam rahim, saluran tuba, dan ovarium. Studi terbaru bahkan menemukan bahwa douching dapat meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual (PMS),” imbuh Whipple. Jadi mengapa masih banyak perempuan melakukan douching? Mungkin ini terkait sejumlah mitos tentang douching yang telah berakar. Di antaranya,
- Douching adalah "higienis" dan bagian dari proses pembersihan normal wanita. Sekali lagi, nonsense. Douching akan membersihkan sel-sel sehat di sekitar serviks sekaligus mengubah pH ??atau keasaman, sehingga vagina malah rentan terhadap infeksi.
-“Saya perlu douche karena vagina saya memiliki bau yang tidak sedap". Kata Whipple, douching bertindak seperti penyegar udara, hanya menyembunyikan bau, tetapi tidak membuat sumber bau pergi. “Bau vagina yang tidak biasa bisa menjadi tanda infeksi bakteri, infeksi kandung kemih, atau STD. Hanya pengobatan yang akan membuatnya pergi, bukan douching. Pergilah ke dokter secepatnya. Perlu diingat, vagina yang sehat pun mempunyai bau yang khas, jadi Anda tak perlu malu dengan hal ini,” Whipple meyakinkan.
-Douching dapat mencegah kehamilan atau penyakit menular seksual. “Benar-benar hanya mitos, karena douching setelah berhubungan seks tidak mencuci sperma supaya keluar dari vagina atau mencegah kehamilan.”
-Douching dapat membantu mengobati infeksi bakteri. “Sayangnya, douching malah bisa menyebarkan infeksi vagina lebih lanjut ke panggul Anda. Hal ini juga dapat membuat lebih sulit bagi dokter untuk menemukan dan mengobati infeksi karena douching mengganggu lingkungan vagina yang normal.
Jadi Bu, ingat bahwa vagina punya kemampuan membersihkan diri. Para ahli setuju bahwa douching adalah ternyata tidak perlu dan dalam banyak kasus, bahkan bisa membahayakan. Bila vagina terasa lembap atau “bau”, cukup cebok dengan menggunakan air bersih. (*)
Baca juga: Jangan Lap Miss V Dengan Tisu Usai Buang Air Kecil
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR